Nama saya: Sarianis. Lahir tahun 1968, tinggal di Balikpapan. Saya bekerja di salon.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Pada tahun bulan Agustus 2014 saya mengalami/menderita sakit. Saya merasakan panas di seluruh tubuh jika menjelang maghrib. Dada sesak kepala penuh sakit kuping kiri kanan penuh seperti ditusuk-tusuk. Menurut keterangan dokter tidak sakit, normal.
Keadaan ini bermula dari:
‘Ada seseorang mengatakan bahwa di depan rumah disiram, hari Selasa malam. Begitu masuk rumah saya merasakan udara sangat panas sekali. Seperti bara api. Mulai saat itu saya merasakan panas bagaikan bara setelah adzan maghrib dan jelang jam 12 siang, telapak kaki seperti ditusuk-tusuk. Pada hari Jumat saat adzan.’
Lebih aneh lagi tiba-tiba paha samping kiri biru seperti memar. Warna memar kebiruan memudar dan muncul seperti lukisan kepala burun. Setelah beberapa hari, lukisan kepala burung menghilang.
Setiap malam sulit tidur. Agar dapat tidur, saya harus minum obat CTM 5 butir terlebih dahulu. Bila belum bisa tidur juga, saya minum 5 butir lagi.
Selama 1 tahun dari bulan Agustus 2014 sampai Oktober 2015 saya sudah berobat pada 20 an orang. Di Balikpapan 8 orang kemudian saya pindah ke Banjarmasin. Disini saya berobat dengan 12 orang pintar lagi. Segala macam jenis pengobatan sudah saya coba. Saya datangi kyai, ustadz, dukun,dan beberapa jenis Reiki lainnya. Semuanya tidak membuahkan hasil penyembuhan.
Saya masih berupaya, akhirnya pada tanggal 23 Oktober 2015, saya kenalan dengan pak Marhento Wintolo melalui FB. Saya lakukan terapi dengan Neo Zen Reiki, katanya dari pak Anand Krisha. Dan dalam 2 hari sudah berkurang 80 persen. Rasa panas pada tubuh menjelang maghrib tinggal berasa hangat yang dari semula sebelum reiki dengan pak Marhento. Rasa panas bagaikan dipanggang di atas bara tidak lagi saya rasakan. Tidur pun sudah nyenyak tanpa minum obat CTM lagi.
Terapi dengan Neo Zen Reiki dilakukan selama kurang lebih 1 mingguan, hasilnya luar biasa. 90 persenan sembuh.
Terima kasih pak Marhento Wintolo dengan terapi jarak jauh, Jakarta – Banjarmasin, Kalimatan. Pak Marhento selalu mengingatkan bahwa beliau sebagai media saja. Penyembuh utama adalah Tuhan…