‘When you surrender to the whims of the world, you show your weakness. When you surrender to the Will of Existence, you prove you prove your strength.’

(The Gospel of Mahamaya by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Itulah realitanya. Banyak yang dari kita merasa bangga akan keberhasilan dalam dunia usaha dalam rangka mengumpulkan harta benda. pada umumnya mereka yang ‘merasa’ berhasil seperti ini belum kaya banget seperti Bill Gates atau Mark Zukenberg atau pun Napoleon Hill. Orang seperti ini bahkan sebaliknya kondisinya. Mereka berbagi apa yang mereka miliki pada sesama. Mereka merasakan kebahagiaan saat berbagi. Inilah yang disebut kesuksesan sejati.

Kelompok yang kekayaannya tanggung kebanyakan malah memuja panca indranya. Hasil dari kerjanya digunakan untuk memenuhi kenyamanan indrawi. Mereka yang kelompok ini masih okay, karena mereka mencari uang dengan bekerja keras. Yang parah adalah mereka yang uang hasil kerjanya pas-pas an tetapi menggunakannya untuk memenuhi keinginan tubuhnya.

Yang paling celaka adalah mereka yang tidak punya tetapi begitu terobsesi terhadap pemuasan indrawi. Akhirnya mereka menghalalkan segala cara untuk memperturutkan pemuasan nafsu indrawi. Masih ada yang lebih parah, mereka yang begitu terobsesi terhadap kenikmatan indra tetapi tidak bisa memenuhi di dunia. Karena ketidaktahuannya, mereka kemudian lari pada keyakinan tertentu yang menjanjikan bahwa obsesi nafsunya bisa dipenuhi setelah kematian tubuhnya. Untuk itu, mereka harus membunuh kelompok atau golongan yang tidak sesuai dengan keyakinannya.

Semua upaya untuk memenuhi obsesi kenyamanan indrawi menunjukkan bahwa sesungguhnya kita masih lemah. Kita jadi budak persepsi indra kita. Mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit memiliki persepsi. Persepsi penglihatan, penciuman, pendengaran, pencecap, dan perasa. Mengapa disebut persepsi???

Karena setiap orang berbeda tingkat atau kualitas saat sentuhan dengan indranya. Bisa saja kecantikan setiap orang berbeda. Misalnya di negeri kita, seseorang wanita dikatakan cantik jika tubuhnya langsing. Di benua lain, Afrika ada suatu negara yang kecantikannya karena tubuhnya yang gemuk. Semakin gemuk dianggap semakin cantik. Dalam hal rasa indra pencecap juga demikian. Ada suatu negara yang senang pedas, manis. Di bagian negara lainnya mereka tidak suka rasa seperti itu. Inilah persepsi setiap insan.

Persepsi hanyalah dirasakan di dunia benda.

Apakah keinginan Keberadaan atau The Will of Exixtence???

Keinginan Ilahi adalah penafikan ego. Untuk memenuhi keinginan dunia, ego harus diperbesar. Ego semakin besar, kekuasaan atau kekuatan semakin besar. Tetapi jiwa kita melemah. Inilah kelemahan yang dimaksudkan. Hal yang utama disadar adalah bahwa dunia benda tidak abadi. Jiwa abadi.

Untuk menafikan ego agar Jiwa Ilahi berkembang butuh kekuatan untuk menyingkirkan keinginan kenyamanan indrawi. Kekuatan untuk menafikaan ego sangatlah besar karena kita sedang berada dalam dunia benda. magnet dunia begitu kuat. Saat kita berserah diri pada kenyamanan tubuh, kita lemah. Kita menyerah pada magnet dunia. Kita jadu budak. Jiwa yang membudak adalah jiwa yang lemah.

Jiwa yang kuat adalah jiwa yang melawan arus dunia. Arus kenyamanan indrawi. Hidup mengikuti arus adalah kenyamanan. Seekor ikan salmon yang mau bertelur untuk mengembang biakan diri harus melawan arus. Ia rela menempuh bahaya demi kelangsungaan hidup keturunannya. Inilah sifat alam. Lemah saat kita mengikuti mayoritas. Kuat adalah saat kita melawan arus massa. Terror masa harus dilawan demi keselamatan Sang Jiwa…….