Banyak orang bertambah umur tapi pikiran untuk menjadi dewasa dan bijak adalah pilihan. Ketika menjelang tidur kita bisa tetap berdzikir, saat bangun pagi terbangun, dzikir itu juga yang terlintas. Itulah sebabnya seseorang yang hendak meninggal diharapkan mengingat hanya Tuhan semata.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Ingatan terakhir tersebut yang membawa ia mau kemana. Ada suatu ilustrasi menarik berikut ini:

Mulla Nasrudin orang yang sangat religius. Dari seorang guru yang sangat dipercaya, ia mendapatkan pesan agar saat meninggal bisa menyebutkan nama nabi atau seorang suci. Saat kematian tiba, suatu kilas balik yang sangat pendek namun jelas segala peristiwa kehidupan. Dan menurut guru kepercayaannya, apa yang diingat dan disebutkan saat menjelang ajal, itu juga yang menuntun rohnya.

Dasar kelicikan pikiran manusia, ia tidak kehabisan akal. Semua anaknya diberi nama nabi dengan tujuan agar saat meninggal dapat menyebutkan salah satu nama anaknya dan dengan sendirinya ia mengikuti jejak nabinya. Itulah pikiran cerdik seorang pedagang.

Tibalah saat Mulla Nasrudin di usia senja. Dan ia sudah tua serta juga dalam keadaan sakit berat. Ia memanggil semua anaknya agar berkumpul. Ketika semua anak sudah kumpul, ia absen nama anak seorang demi seorang, dengan harapan saat ia sebutkan nama dari anaknya, ia meninggal. Sayangnya, ketika semua nama anak sudah selesai di absen, ia belum juga meninggal. Karena memang seorang pedagang, ia masih saja ingat tokonya. Dan saat semua kumpul, ia berpikir, siapa yang jaga toko? Karena semua anak berkumpul di depannya. Saat itulah nafas terakhir bagi Mulla. Pikiran tentang penjaga toko yang terbawa mati. Kandas cita-cita meninggal dalam keadaan ingat nabi/para suci.

Itulah sebabnya bagi muslim diharapkan bisa menyebut ‘la ilaha ilallah’ saat meninggal. Agar ingatan pada ke kosongan.

Cara efektif lain adalah dengan berkarya tanpa pamrih sehingga saat ajal menjemput, seseorang bisa meninggal dalam pikiran persembahan. Karma Yoga adalah upaya untuk itu.

Selama hidup, kita hanya mementingkan kepentingan personal. Ego. Kita belum bisa melampaui ke-aku-an. Kita masih menuhankan diri sendiri. Artinya kita masih hidup penuh rasa keserakahan diri. Mind kita penuh kedirian yang masih pada tataran rendah jiwa. Gagal kita untuk memenuhi tujuan kelahiran. Karena seluruh pikiran masih terisikan hal keduniawian. pikiran masih terikat duniawi. Lahir lagi adalah produknya. Ia belum bisa bebas dari hukum sebab-akibat.

Berkarya bukan untuk kepentingan diri semata merupakan laku yang harus terus menerus diupayakan untuk menjadi manusia unggul di bumi ini. Sifat melayani terhadap sesama merupakan laku mulia selama hidup di bumi ini.