Hari kemarin sudah berlalu. Hari ini yang ada. Besok ku tak tahu, masih ada atau tidak. Kehidupan terus berlangsung. Yang dihadapan kita dilalui secara nyata. Sekarang apa yang terpikirkan, terucapkan, dan perbuatan. Waspadai agar selalu di jalan yang tepat. Mengapa disebutkan jalan yang tepat bukan yang benar?

Kebenaran hari ini mungkin tidak benar untuk esok hari. Misalnya, hari ini hujan. Benar menggunakan payung untuk melindungi badan agar tidak kehujanan. Setelah beberapa saat hujan pun berhenti. Penggunaan payung untuk melindungi diri sudah berlalu. Kebenaran selalu berubah sesuai dengan keadaan.  Itulah sifat kebenaran sangat tergantung kondisi dan situasi. Demikian juga perbuatan. Kadang dibenarkan oleh kelompok demi untuk keuntungan diri sendiri.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Perbuatan yang ‘tepat’ dipengaruhi oleh kondisi dan situasi demi kepentingan orang banyak. Bukan untuk golongan, kelompok, dan diri sendiri. Hari ini hujan, kita menggunakan payung sebagai alat pelindung. Tindakan yang tepat. Melindungi tanaman dari kerusakan para penebang liar adalah tindakan tepat dalam rangka pelestarian alam demi kepentingan global. Penebangan pohon dianggap benar oleh mereka yang menggunakannya untuk produksi kertas. Atau produsen playwood. Tapi tidak tepat ditinjau dari pelestarian alam. Banjir sering terjadi akibat pembalakan liar.

Sekelompok orang yang membela keyakinannya menganggap bahwa mereka yang mengganggu kegiatan dari keyakinan merendahkan kelompoknya. Mereka rela melakukan segala sesuatu demi melindungi kelompoknya. Ini kebenaran menurut versi mereka. Tapi tidak tepat. Banyak masalah tercipta karenanya.

Seorang prajurit berperang mempertahankan negaranya dari serangan musuh. Membunuh demi membela negaranya menjadikan tindakan yang tepat. Saat perang usai, prajurit yang sama melakukan pembunuhan karena merasa dihina. Ia dihukum. Ia telah melakukan tindakan yang tidak tepat. Tapi menurut dirinya benar.

Benar sering kali dikaitkan untuk kepentingan sesaat. Bukan untuk kepentingan jangka panjang atau untuk kepentingan umum. Tindakan yang tepat dilakukan dengan rasa tanggung jawab demi kepentingan orang banyak dan jangka panjang. Semuanya tergantung dari sensivitas diri. Kita hidup dalam satu kebersamaan dan kepentingan bersama. Setiap pikiran, ucapan dan perbuatan tidak hilang begitu saja. Terekam oleh alam semesta.

Tuhan adalah saat ini, tiada Tuhan kemarin dan esok hari. Tindakan yang tepat berarti melakukan demi kepentingan bersama. Bukan hanya diri sendiri.

Dalam kegiatan anggaran uang negara, banyak pejabat melakukan tindakan yang benar. Yaitu menghabiskan uang demi mengejar prestasi agar prosentase pencapaian penyerapan anggaran terrealisasi. Tapi tindakan ini tidak, tepat karena output dari penghabisan duit rakyat tidak atau kurang memberikan manfaat bagi kepentingan rakyat. Inilah potret negeri ini. Belum memahami beda antara tepat dan benar…..