Kejahatan terjadi jika kita membuka diri. Kunci kata pengaruh kejahatan terhadap kita adalah diri sendiri. Kejahatan yang terjadi pada seseorang bisa terjadi jika kita mengijinkan. Selama kita tidak mau atau tidak mengijinkan, efek dari kejahatan tidak ada. Mengapa?

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sesuatu yang kita rasakan buruk pada diri sendiri akibat terganggunya kepentingan. Karena merasa kepentingan kita terganggu, maka kita merasa dirugikan. Tergantung dari sisi pandang kita, apakah kita merasa dirugikan atau tidak? Jika seseorang beranggapan bahwa perbuatan orang tersebut bisa memicu terjadinya peningkatan kesadaran bagi jiwa. Maka perbuatan yang tampaknya buruk malah bisa disyukuri.

Mereka yang berbuat demi kepentingan dirinya sendiri kemudian berupaya merugikan orang lain termasuk kategori sakit SMS, Senang Melihat orang lain Susah. Mengapa saya katakan sakit jiwa? Banyak sekali perbuatan buruk dilakukan semata hanya kepuasan diri. Misalnya, saat saya diberikan kuasa untuk mengelola sesuatu dana dengan melibatkan kelompok, saya berbuat tidak adil. Semata hanya saya tidak suka terhadap orang tersebut. Dana yang tidak saya bagikan kepada seseorang yang saya tidak suka juga tidak mungkin saya ambil. Namun karena demi kepuasan orang tersebut menderita, maka saya tidak memberikan jatah yang semestinya ia terima.

Tampaknya ada unsur kepuasan bathin dalam diri saya, tetapi sesungguhnya saya sedang sakit. Jika dikaitkan dengan kepercayaan saya kepada Tuhan, sesungguhnya saya sudah tidak lagi percaya kepada Dia Yang Mahamengetahui. Jika saya percaya bahwa segala perbuatan kita diketahui oleh Nya, tidak bakal kita melakukan perbuatan buruk terhadap orang lain. Percaya terhadap Dia tidak hanya kita tipu dengan segala macam ritual sembahyang atau sumbangan berupa uang. Penyakit tipu ini terjadi di sekitar kita. Alangkah munafiknya. Jadi sesungguhnya tidak ada kejahatan di sekitar kita, banyak para munafik, benar adanya.

Kejahatan memiliki umur sendiri. Jika sudah matang akan rontok dengan sendirinya. Mereka yang sedang menebar keburukan dengan cara memuja kepuasan diri dalam keadaan bahaya. Mereka tidak sadar yang sedang dilakukan. Bagi yang dijahati, jika ia mampu memahami hukum sebab akibat akan merasakan kebahagiaan. Karena sesungguhnya pengendalian dirinya menjadikan ia naik kelas dalam segi kejiwaan. Ia mampu memilah dan memilih.

Para nabi dan para suci pun demikian, tampaknya dihinakan dan dilempari batu ketika menyampaikan warta gembira. Karena yang disampaikan mengusik kesenangan seseorang yang sedang sakit jiwa. Tiada seorang pun tidak berpotensi menjadi nabi. Karena kerasnya diri menutup kuping terhadap berita yang memuliakan jiwa, ia mengeraskan hati.

Barang siapa buta di dunia, disana (alam setelah kematian) akan lebih di butakan lagi. Satu-satunya kesempatan adalah saat kehidupan di dunia ini. Jangan harapkan adanya kebahagiaan dengan menutup hati di bumi ini.

Percaya kepada Tuhan berarti melayani sesama dan lingkungan. Tiada yang baru di bumi ini. Warta gembira dan langkah untuk menuju kesempurnaan manusia sudah banyak diwartakan para suci dan avatar.

Tunggu apalagi, now or never..………