Ketika saya menyatakan Tuhan tidak ada, langsung banyak yang komentar bahwa saya atheis, tidak bertuhan, sesat dan sebagainya. Lucu sekali…

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Bagaimana saya tidak terpingkal-pingkal. Saat mereka memaki saya saja sudah terbukti siapa yang ga bertuhan. Bertuhan berarti mengakui ada Tuhan. Dan saya adalah ciptaan Tuhan yang katanya dia sembah. Terhadap ciptaan Nya saja tidak menghargai, bagaimana mungkin percaya kepada Tuhan. Sesungguhnya orang tersebut dalam keadaan bingung.

Mengapa mesti membela Tuhan? Memang dia lebih kuat dari Tuhan? Jika saya berbadan besar kemudian menyatakan bisa membela seseorang yang berbadan lemah dan lebih kecil, masuk akal. Kita membela Tuhan jika saya berdiri terpisah dari Tuhan. Baru bisa membela. Ibaratnya saya berdiri di dalam rumah. Kemudian saya melindungi rumah saya dari serangan orang. Selama saya di dalam rumah, bagaimana saya bisa melindungi rumah. Untuk melindungi rumah dari serangan, saya mesti berdiri di luar rumah.

Kita semua di dalam Tuhan. Dan tidak terpisahkan. Inilah yang dikatakan Albert Einstain, kita disatukan oleh lautan energi. Menyembah Tuhan pun tidak bisa dengan cara membungkukkan badan. Artinya kita menyembah dia dengan perbuatan nyata. Berdoa dengan mulut mudah. Yang sulit adalah berdoa melalui perbuatan. Berpikir, berucap, dan berbuat yang bermanfaat bagi sesama adalah perwujudan doa. Jika pun tidak bisa berbuat yang bermanfaat bagi sesama, paling tidak jangan menyakiti sesama…

Kesalahan yang tidak disadari adalah bahwa: dengan membela Tuhan dengan cara memaki mereka yang menyatakan tidak percaya Tuhan, sesungguhnya ia sedang meyakin-yakinkan dirinya agar lebih percaya Tuhan. Mengapa?

Mari kita renungkan. Pernahkah ada orang yang memperdebatkan bahwa matahari terbit atau tidak esok hari? Tiada seorangpun. Karena semua orang sudah percaya bahwa matahari pasti terbit esok hari (walaupun tidak terbit. Hanya karena bumi berputar. Matahari tidak hilang). Demikian pula jika sudah percaya bahwa Tuhan ada. Untuk apa mesti marah saat ada yang bilang Tuhan tidak ada. Yang perlu yakin bahwa Tuhan ada, adalah diri kita. Jika kita sungguh percaya bahwa Tuhan ada, tidak perlu marah jika ada orang lain berkata bahwa Tuhan tidak ada. Mengapa mesti repot…

Betapa sesungguhnya kita tidak percaya akan adanya Tuhan jika masih marah atau sewot ketika orang lain berkata: ‘Tuhan tidak ada’….. Bagi saya, itu urusan dia. Keberadaan Tuhan tidak perlu di repotkan. Mau bukti bahwa Tuhan ada? Berdirilah di depan cermin, jika masih ada wajah atau tampak bentuk tubuh anda di cermin berarti Tuhan eksis..