Kita adalah pencipta monster dan manusia munafik….
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Ini suatu kisah sebagai bukti bahwa kita sebagai orang tua sering kali secara tidak sengaja menciptakan manusia munafik. Lebih tragis lagi, manusia munafik tersebut adalah anak atau cucu kita…
Ini suatu kisah di pulau dewata, tepatnya saya sudah lupa…
Seorang anak lahir dari seorang ibu dari bibit seorang ayah. Ketika si anak menjelang besar, terjadilah konflik antara ayah dan ibu. Sang ibu karena tergerak hatinya menjadi aktivis lingkungan. Dia sangat konsern dalam menjaga lingkungan. Penggunaan deterjen di rumahnya sangat diatur demi menjaga lingkungan. Sebaliknya si ayah tidak begitu peduli terhadap permasalahan lingkungan. Akibatnya bisa di tebak. Sering sekali terjadi pertengkaran. Dan karena ke duanya berbeda prinsip, perceraian pun terjadi. Sang anak sementara ikut sang ibu. Dengan catatan sekali-kali bisa ikut sang ayah…
Suatu saat, si anak ikut ayahnya. Di lingkungan ayah kandungnya yang sekarang sudah menikah lagi, penggunaan sabun dan deterjen untuk mencuci baju atau penggunaan benda-benda penyebab terjadinya pencemaran, tidak diperdulikan…..
Ketika si anak berada di lingkungan sang ibu yang sangat peduli terhadap lingkungan, penggunaan deterjen, sabun dan barang-barang penyebab terjadinya pencemaran sangat dilarang…
Dua keadaan yang sangat ekstrim. Jiwa anak pun terbentuk. Saat berada di lingkungan ayah kandungnya, ia tidak peduli terhadap lingkungan… Sebaliknya saat ia berada di lingkungan sang ibu sebagai aktivis lingkungan yang sangat disiplin, penggunaan deterjen dan sabun sangat dibatasi..
Jadilah ia seorang anak berkepribadian ganda…
Dari sini kita bisa memahami si anak begitu pintar memainkan sandiwara ketika di lingkungan sang ibu… Begitu berada di tempat sang ayah yang tidak peduli tentang lingkungan, ia bisa membuang segalanya tanpa peduli bahwa ia jadi penyebab masalah lingkungan…
Bisa dibayangkan saat si anak dewasa, dapat dipastikan ia akan menjadi pemain watak yang unggul dalam memainkan peran sandiwara kehidupan. Ia sudah memiliki dua kepribadian yang benar-benar bertolak belakang..
Ia menjadi monster akibat perbedaan prinsip berbeda dari ayah dan ibunya….
Bukankah secara tidak sadar kita juga berbuat demikian? Sering kali kita bilang pada anak saat kita tidak mau menemui seseorang, kita berkata, “Bilang bahwa ayah/ibu tidak ada”
Semakin sering kita melakukan hal demikian, kita sudah menanamkan memori keburukan pada si anak. Menurut para pakar psikologi pendidikan, anak usia 0-5 tahun disebut masa golden year masa pertumbuhan. Bahkan saat dewasa, rekaman masa keemasan membentuk watak atau sifat dominan saat dewasa…