Perhatikan apa yang kita lakukan begitu bangun tidur. Jika yang kita lakukan pegang gadget dan tulis status di FB, itu yang kita pikirkan semalaman. Bisakah kita bangun tidur yang pertama mengucapkan syukur atas kesehatan kita yang diberikan pada pagi ini?
Mungkin ada yang menyanggah, ‘ Saya sedang sakit koq!!!!!’
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Sadarkah kita bahwa walaupun kita sakit, jika kita mengeluh terus menerus tentang penyakit kita, sesungguhnya kita sedang berupaya agar diri kita tidak cepat sembuh. Keluh kesah sama sekali tidak membantu untuk meningkatkan daya kekebalan tubuh kita. Banyak sudah penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa setiap sel di tubuh kita memberikan respon atas pikiran, ucapan, dan perbuatan kita.
Tiada seorang pun di dunia ini yang bisa menentukan nasib kita. Kita adalah pencipta peran kita. Bagaimana mungkin? Saya tidak bahagia karena perbuatan si Fulan. Saya menderita karena ucapan si Badru dan lain sebagainya.
Semua kejadian terwujud karena kita menginginkannya begitu. Kita tidak dapat menderita jika kita tidak mengijinkan. Memberikan ijin artinya menanggapi yang dikatakan orang lain. Dengan kata lain, kita jadi budak orang lain. Kita belum menjadi tuan bagi diri kita sendiri. Kita di bawah pengaruh hipnosis orang lain.
Dengan pasti kita bisa memutuskan rantai penderitaan, jika atas kemauan sendiri.
Saya ingat Nelson Mandela yang dipenjara selama 27 tahun.
Dalam salah satu film yang saya pernah tonton, ia masuk ke dalam penjara yang dihuninya. Ia berkata: ‘ Boleh orang lain memenjarakan tubuh saya, tetapi adakah yang bisa memenjarakan pikiran saya?’
Pikiran kita adalah pencipta peran hari ini. Jika hari ini kita mau jadi tuan atau boss bisa. Bagaimana mungkin???
Misalnya, kita mau sehat…..
Berbagilah ……………..
Jangan kata: ‘Saya tidak punya uang….’
Banyak hal yang kita bisa bagikan….
Bagikanlah senyum. Dengan tersenyum sesungguhnya kita menjadikan diri ceria dan bersyukur. Saat itu dalam tubuh kita me-produksi hormon kesehatan yang disebut: Beta endorphin. Hasil penelitian dari seorang ahli Jepang: Dr. Shigeo Haruyama. Sebaliknya, jika kita suram dan sedih terus, tubuh kita me-produksi hormon beracun, nor-adrenalin. Mudah bukan. Kita yang menentukan mau jadi orang sehat atau sakit.
Bagikan ucapan yang baik. Dari pikiran berlanjut ke ucapan. Pikiran baik, selanjutnya ucapan pun baik. Jika kita selalu berpikir untuk kesehatan diri sendiri, kita akan sering kali mengucapkan atau ekspresikan hal yang membuat orang lain juga sehat. Jika sering memikirkan kemuliaan diri, maka ucapan pun selalu mengarah ke hal yang memuliakan diri.
Berbagilah pandangan yang ramah dan bersahabat. Mata adalah jendela jiwa. Apa yang kita pikirkan tercermin dalam pandangan kita. Pandangan adalah energi. Jika kita memandang sesuau dengan penuh kasih, maka si benda pun mengerti bahasa pandangan. Apalagi manusia….
Berbagilah tenaga dengan penuh rasa suka cita dan pelayanan. Jika memiliki kemampuan tenaga lebih untuk membantu beban orang lain, apa salahnya dibagikan dengan cara menolong meringankan beban sesama?
Banyak hal yang kita bisa bagikan sebagai ungkapan syukur. ……… Jika pikiran kita senantiasa berhubungan dengan Dia Sang Maha Pemberi.
Apa yang menyebabkan kita terpuruk dan selalu merasa menderita????
Karena kita selalu memikirkan kepentingan diri sendiri…..
Mulai lah melangkahkan kaki untuk berbagi, maka kebahagaiaan pun merupakan keniscayaan…..