Ayat 61 surat al-Muminun bicara tentang sifat orang-orang yang beriman:

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Mereka berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan, dan mereka unggul.

Siapakah mereka ini? Jelas, mereka adalah lebih dari satu. Kemudian, jika mereka berlomba maka jelas pula yang unggul hanyalah salah satu diantara mereka.

Dalam suatu perlombaan, semua pemenang tidak bisa berada di urutan pertama. Pasti ada yang di urutan kedua, ketiga, dst. Tapi, di dalam ayat ini dikatakan bahwa “mereka unggul” berarti mereka semua unggul. Mereka semua nomer 1.

Kenapa? Bagaimana? Karena, upaya “berlomba-lomba u/berbuat baik” itulah yang dianggap sifat unggul di dalam diri manusia. Diantara sekian banyak sifat baik dan buruk, inilah sifat utama. Dan, sifat inilah yg mengantar kita pada kebaikan.

Siapa yang menilai? Kebaikan itu apa? Sifat baik bagi siapa? Kebaikan menurut definisi siapa? Saya senang melihat orang lain celaka, saya senang melihat mereka tercerai-berai, apakah itu bisa disebut “sifat baik”?

Apakah segala sesuatu yang menyenangkan hati saya itu adalah kebaikan? Hendaknya kita menimbang kesenangan-diri yang kita anggap baik itu dengan menggunakan timbangan akal-sehat kita, budi kita, intelejensia kita, “seandainya saya diperlakukan dengan cara yang sama, apakah saya akan menerimanya?” Jelas tidak. Tidak ada satu pun orang yang “mau menderita” – mau celaka, atau sengsara.

” Jika aku tidak mau diperlakukan seperti itu, maka aku pun semestinya tidak memperlakukan orang lain seperti itu.” – inilah inti keagamaan. Jadikan kalimat ini sebagai tolok ukur kebaikan diri. Maka, tidak bisa salah.

Saya tidak mau dikritik, tapi saya sendiri mengkritik orang – sifat tidak baik.

Saya mengkritik dan menerima kritikan – sifat biasa.

Saya menerima kritikan tapi tidak mengkritik kembali – sifat baik.

Saya menerima kritikan yang membantu, melupakan yang tidak membantu. Dan, hanya menyampaikan pendapat saya kepada orang lain dengan cara yang sopan, tanpa menganggap diri paling benar dan lebih tahu – inilah sifat baik jenis unggul. Berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan seperti inilah yang dimaksud.

Salam Baik!