Kisah yang menarik tentang Jesus.
Beberapa ratus tahun setelah kelahirannya, Jesus melihat begitu berkembangnya ajaran yang disebarkan. Banyak gereja dibangun dan pastur atau pendeta penyebar berita gembira semakin bertambah jumlahnya. Demikian pula umat pengikutnya. Melihat hal ini, Jesus pun gembira dan ingin turun ke bumi untuk bersapa. Ia lalu menghadap Tuhan untuk mohon ijin turun ke bumi.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Tuhan berupaya mencegah niat ini. “Anakku, tidak perlu dirimu ke dunia. Mereka pasti menolak kehadiranmu. Sudah menjadi sifat manusia menafikkan orang yang hidup untuk diikuti nasehatnya. Mereka lebih suka pamer menyembah orang yang sudah tiada. Mereka tidak senang mengikuti petunjuk orang masih hidup karena dianggap mengganggu kesenangannya” Jesus bertahan dan percaya bahwa umatnya tidak demikian sifatnya.
Setelah dia beragumentasi dengan Tuhan, akhirnya Tuhan mengabulkan permohonan Jesus. Singkat cerita, Jesus pun turun ke dunia.
Setelah berada di dunia, ia berkeliling mengunjungi gereja yang tersebar di bumi. Hampir di semua pelosok terdapat gereja. Tapi sedikit sekali yang benar-benar mengikuti ajarannya. Kebanyakan hanya pada tahap ritual badani saja. Namun ia tidak putus asa, akhirnya ia menemukan suatu tempat di lokasi yang terpencil.
Ia merasakan kedamaian di tempat tersebut. Orang-orang tampak begitu ceria dan penuh kedamaian. Orang-orang yang berkenalan pun bertanya:” Pakaianmu seperti Jesus yang kami sembah?” Jesus pun menjawab:”Benar, akulah Jesus yang sesungguhnya. Kenali lah aku” Namun orang di sekitarnya tidak percaya. Semakin banyak orang berkerumun dan bahkan menuduhnya orang gila. Karena semakin ramai, akhirnya datang pastur dari gereja tersebut.
Begitu melihat Jesus, sang pendeta pun lantas mengenali bahwa dia adalah Jesus sesunggunya. Namun ia mengusir orang-orang yang berkerumun dan mengajak Jesus masuk ke dalam gereja. Begitu tiba di dalam gereja, ia langsung menyembah dan mencium kaki Jesus.
Jesus berkata:”Kau mengenaliku?” Pastur pun menjawab:”Ya Tuhanku Jesus, aku kenal dirimu”
Jesus berkata:” Lantas mengapa kau mengusir mereka yang berkerumun tadi?”
Pastur menjawab:” Tuhan Jesus, dengan kehadiranmu, kami tambah repot. Biarkan kami seperti ini saja. Kami sudah senang dan bahagia dengan menyembah dirimu seperti sekarang. Namamu bisa tetap laku untuk jualan sehingga gereja bisa tetap hidup dan ramai dikunjungi. Jika Tuhan hadr lagi, bisnis kami akan kacau”
Akhirnya Jesus sadar bahwa benar yang diingatkan oleh Bapanya, Tuhan yang di surga. Manusia bumi tidak mau menyembah nabi yang hidup karena dianggap mengganggu bisnisnya. Dengan bersedih, Jesuspun kembali ke surga. Ia sadar bahwa banyaknya bangunan gereja serta banyaknya pengikut bukanlah jaminan bahwa ajarannya dilakoni.
Ramainya gereja dikunjungi bukan jaminan bahwa ajarannya hidup. Yang terjadi justru sebaliknya. Ajaran bahwa setiap manusia mesti memikul salibnya sendiri tidak terjadi. Memikul salib berarti setiap manusia bertanggung jawab atas perbuatanya sendiri. Kebanyakan orang berpendapat bahwa Jesus sudah menebus dosanya sehingga merasa aman dan bersih.