Jiwa menyelimuti segalanya. Jiwa ada sejak alam semesta ada. Dan yang luar biasa, bagi pikiran manusia yang terbatas, jiwa terus berkembang. Bukankah alam semesta juga terus berkembang. Alam semesta itulah yang mungkin selama ini disebut sebagai Tuhan.

Sebutan Tuhan sebagai istilah karena kebuntuan manusia menjelaskan sesuatu yang di luar kemampuan pikiran manusia. Apa lagi jika dikaitkan dengan nama. Misalnya, Tuhan Maha Pengasih, Tuhan Maha Pengampun dan lain sebagainya. Sama sekali tidak nyambung.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Nama yang dikatakan oleh manusia juga sekedar menggambarkan yang sudah di luar jangkauan pikirannya. Mengapa disebut Maha??? Karena bingung bagaimana lagi menyebutkan. Kemudian nama berikutnya, maha Pengasih. Nama ini dikaitkan dengan sifat manusia. Manusia memiliki sifat kasih, maka dengan asumsi bahwa manusia lebih besar dan lebih besar lagi, maka sesuatu itu dberikan nama Yang Maha Pengasih. Inilah keterbatasn manusia dalam penyebutan.

Banyak tradisi mengatakan bahwa jiwa lah yang menghidupi manusia.

Dalam perenungan saya, tiba pada kesimpulan sementara saya. Boleh dikatakan kesimpulan relatif menurut pikiran saya. Bukankah pikiran saya juga terbatas.

Mungkin ada yang berkomentar: ‘Berani nya kau buat kesimpulan !!!!’

Mengapa tidak berani???

Memang yang berbicara atau berpikir lewat saya siapa?

Bukan kah Dia juga???

Tujuannya???

Agar kita semua merenungkan bahwa kehidupan ini bukan sekedar cari kenyamanan dunia.

Badan bukanlah tujuan……..

Badan adalah alat untuk mencapai tujuan kelahiran manusia. Dalam badan ada pikiran, ada perasan, dan ada emosi.

Istilah keren nya:

Mind, body , and soul 

Tubuh atau body yang kita kenal dalam hidup kita.

Soul inilah komponen jiwa. Ia hadir sejak alam semesta ada. Ia yang menjadikan semua benda dalam alam semesta ada.

Bukankah pada mulanya semesta ini ‘kosong’. Dalam ke kosongan inilah hadir segala sesuatu. Planet, matahari dan lain-lain. Ke-kosongan itulah yang mungkin selama ini kita sebut sebagai Tuhan???

Tanpa jiwa segala proses pembentukan benda tidak bisa terwujud. jiwa atau Maha Energi ini yang bertindak sebagai katalisator. Bagaikan kehadiran energi listrik saat terjadinya air dari penyatuan elemen gas Oksigen dan Hydrogen. Tanpa kehadiran listrik, air yang secara kimia terdiri dari gas oksigen dan hidrogen tidak bakal jadi.

Kesimpulan pertama, relatif, karena anda bisa juga menyimpulkan sesuatu sebagaimana pemahaman anda. Kesimpulan ini tidak mutlak. Kesimpulan yang mutlak kebenarannya adalah kesimpulan ‘mati’. Kesimpulan yang tidak dinamis.

Jiwa berfungsi sebagai energi listrik. Dia ada dimana-mana untuk menjadikan sesuatu benda di bumi.

Dalam diri tumbuhan, hewan, dan manusia memiliki pikiran, emosional dan perasaan. Gabungan ke tiga ini yang disebut sebagai ruh atau roh.

Perhatikan perbedaan benda yang mati dan hidup. Marilah kita lihat tumbuhan.

Tumbuhan berkembang menjadi besar….

Hewan berkembang menjadi besar..

Manusia bertumbuh kembang….

Jiwa atau energi penyebab tubuh tumbuhan, hewan dan manusia terwujud ada. Ia lah pembentuk semuanya. Walaupun hewan, tumbuhan, dan manusia mati atau tidak lagi tumbuh, perubahan tetap ada. Semua akan terurai. Di sinilah peran jiwa. Saat tubuh berkembang, ia berperan sebagai penumbuh kembang. Saat tubuh ‘mati’, jiwa berperan untuk menguraikan atau mendaur ulang.

Roh yang terdiri dari pikiran, perasaan serta emosi tiada lagi, inilah sebabnya tumbuhan, hewan dan manusia berkembang. Namun, tanpa kehadiran jiwa atau sang maha energi, proses pertumbuhan tidak bakal terjadi.

Kesimpulan orang edan berikutnya adalah: Kehadiran Jiwa sebagai generator untuk tumbuh kembangnya badan.

Kemanakah roh setelah tidak lagi menghuni tubuh???

Ia berada di suatu tempat untuk lahir kembali ke dunia.

Jiwa tidak ber-evolusi. Roh yang berevolusi untuk suatu ketika sadar bahwa kehadirannya berasal dari ketiadaan. Penyebab kehadirannya di bumi, adalah juga karena kehendak Dia untuk bermain.

Roh yang sudah sadar bahwa keterikatan pada benda lah sebagai penyebab utama keberadaannya di bumi akan ber-evolusi menuju ketiadaan…

Maafkan saya jika tulisan ini membingungkan anda para pembaca….

Di atas segalanya, renungan ini juga adalah keadaan kita semua yang lahir di bumi.

Terima kasih kepada Dia yang memberitahu tentang hal ini. Siapa???

Bertanyalah pada diri anda sendiri….

Saya tidak berhak memberikan jawaban. Setiap jawaban menimbulkan pertanyaan. Seperti inilah kehidupan. Sebab-akibat….

Pertanyaan butuh jawaban….

Hukum alam….

Mungkin…..

Jika tidak setuju dengan pendapat saya, abaikan saja….

Saya juga menuliskan sekedar iseng….

Bukan kah yang utama adalah bagaimana menghadapi kehidupan ini sehingga kita bisa bahagia hidupnya. asalha tidak jadi budak duniawi.

Ingatlah tujuan keberadaan di bumi ini:

Jadikan badan sebagai tuan atau gunakan badan sebagai alat kesadaran bahwa manusia adalah jiwa yang berbada. Bukan sebaliknya…