image

Benarkah kita bertemu Tuhan saat pergi haji ke tanah suci? Benarkah tanah itu suci? Jika tanah disana suci, betapa tidak adilnya Tuhan. Apakah benar Tuhan bersifat memilih dan memilah? Bukankah sifat pilih kasih hanya dimiliki oleh manusia yang berada di alam dua lotas. Alam baik dan buruk.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Tuhan sebagaimana dikatakan oleh berbagai kitab suci Maha Adil adanya. Jika Dia adil, semestinya memberikan pada manusia sesuai dengan perbuatannya. Kenyataannya, tanah suci tidak memberikan kesucian bagi mereka yang telah berkunjung ke sana. Namun, hanya kata orang saja sehingga banyak orang rela melakukan kunjungan ke sana.

Kita lupa yang telah dikatakan Jalaludin Rumi dan Hamzah Fansyuri. Tuhan tidak ditemukan di berbagai tempat suci. Tuhan hanya bisa ditemukan di dalam hati hamba Tuhan yang beriman dan bertaqwa. Itu yang disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW ketika seorang umat beliau menanyakan, ‘Dimana Tuhan wahai Baginda Rasul?’

Kita selama ini sangat dipengaruhi oleh massal ketika melakukan kunjungan ke tanah yang katanya suci. Kita telah di bawah pemgaruh orang lain sehingga mengeluarkan uang banyak hanya akhirnya bagaikan kunjungan wisata. Mengapa???

Karena setelah dari tempat tersebut, yang naik adalah arogansi bahwa kita telah menjadi haji. Tiada sedikitpun perubahan akhlah setelah kunjungan ke tanah yang katanya suci. Jika benar tanah tersebut suci, semestinya bisa mengubah orang yang belum tobat menjadi tobat. Namun, yang terjado adalah manusia TOMAT. Di sana tobat disini kumat.

Ternyata kita hanya berwisata ke tanah suci Mekah. Alangkah ruginya diri kita. Rugi dunia, kehilangan uang. Rugi akherat, jadi semakin sombong dengan gelar haji yang tidak bermakna apapun bagi evolusi jiwa.

Betapa kuat hipnosisi massal yang mendorong kita untuk melakukan wisata ke Makkah. Tanpa sedikitpun mengubah perilaku atau cara pikir kita menghadapi kelompok mayoritas yang menarik kitansemakin ke bawah.

Bayangkan, ketika akan pergi ke tanah suci saja sudah pamer. Dengan berbagai upacara. Inilah hipnosis massal. Kita begitu bergantungnpada pendapat orang lain. Kita merasa malu jika tidak melakukan upacara sebelum keberangkatan ke Makkah.

Bukankah hipnosis massal terjadi ketika kita masih bergantung pada pendapat orang lain???

Ayur Hypnotherapy adalah senia melepaskan diri dari pendapat orang lain. Tidak lagi bergantung pada pendapat orang lain ntuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Kita mesti bisa bebas dari kungkungan pendapat orang. Selama ini kita selalu minta pendapat dari orang lain saat akan berbuat sesuatu.

Tentu perbuatan kita bukan untuk keuntungan diri sendiri. Perbuatan yang bermanfaat bagi khlayak ramai. Perbuatan yang bertanggung jawab…

Salam bebas dari hipnosisi massal….