Sering sekali kita menyalahkan pihak lain bila mengalami penderitaan. Kita selama ini belum menyadari seutuhnya akan hukum alam. Hukum yang kita katakan sebagai hukum Tuhan. Tiada salahnya Dia Yang Maha Kuasa memecah dirinya menjadi banyak. Dia ingin merasakan sendiri bagaimana rasa ciptaan Nya. Apakah salah??? Bukankah Dia tidak membutuhkan ijin dari kita???

Tiada satu pun yang salah. Yang salah adalah pikiran kita. Kita seringkali menganggap Tuhan barang yang bisa kita atur. Kita lupa bahwa dalam diri kita juga hadir Dia yang Mahahidup. Tanpa kehadiran Nya, kita tidak ada di dunia. Jiwa individu yang ada dalam diri atau tubuh kita sesungguhnya Dia juga. ‘Se-akan’ memecah diri, namun sesungguhnya kualitasnya sama saja. Bagaikan percikan air laut. Saat percikan air laut diperiksa kualitas kandungan mineralnya, dapat dipastikan tidak berbeda dengan kandungan mineral yang ada di lautan. Seperti itulah diri kita.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Lantas mengapa kita lupa. Inilah permainan Dia Sang Maha Ilusi. Tubuh adalah alat bagi Dia untuk memelihara alam semesta. Alam semesta yang juga ciptaan Nya. Ahh…. Tuhan, Engkau lah pemain Tunggal dari semua yang ada di bumi.

Engkaulah Pencipta…..

Engkaulah Ciptaan…..

Engkau jua Pemusnah ciptaan Mu…

Kemudian, Engkau ciptakan kembali…..

Pikiran ku yang selama ini menutup diri bahwa semua juga kehendak Mu…..

Ego ku masih terjebak bahwa diri ku adalah tubuh….

Aku terjebak dalam permainan Ilusi Mu………..

Tetapi, ini juga kehendak Mu……

Indah Nya permainan Mu ya, Allah….

Dari tiada mewujud ada kemudian atas kehendak kembali ke Tiada…

Bukan kah Tiada itu juga Keber-Ada-an Mu???

Engkau mewujud dalam diri Krishna…..

Engkau mewujud dalam tubuh Budha Gautama…..

Engkau menciptakan diri sebagai Muhammad……

Engkau juga bersemayam dalam diri para avatar dan para suci….

Kehadiran Mu dalam berbagai bentuk dan wujud untuk mengingatkan kembali jati diri manusia….

Tubuh adalah alat bagi jiwa untuk berkarya di bumi. Jiwa individu yang juga percikan Mu, wahai Sang Jiwa Agung menciptakan tubuh untuk berbagai keperluan khusus di bumi. Khusus dalam arti unik atau spesifik sebagaimana suatu peran dalam sinetron atau film. Berbagai peran untuk melakoni suatu cerita atau sinetron di atas panggung yang di sebut bumi….

Namun seringkali kita lupa akan peran sesungguhnya badan di bumi, untuk melayani alam atau memelihara ciptaan Nya. Untuk itu, tubuh membutuhkan makanan untuk tetap eksis di bumi. Segala kebutuhan tubuh dipenuhi oleh alam. Kita yang membutuhkan kehadiran hewan serta tumbuhan dan juga air serta udara. Tanpa itu, tubuh ini tidak bertahan.

Sebaliknya, alam tidak membutuhkan kehadiran manusia……

Bisa kah tumbuhan di alam bebas tumbuh dan berkembang tanpa manusia? Bisa….

Bisakah kita hidup tanpa tumbuhan??? Tidak bisa….

Kita selalu saja lupa bahwa alam bisa eksis tanpa manusia, sebaliknya manusia masih dan terus memutuhkan kehadiran alam agar tetap hidup………