Kita hidup dalam keadaan jaga atau sadar???
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Kebanyakan orang tidak mengerti apa yang dimaksud dalam keadaan jaga, apa yang dimaksud keadaan sadar. Saya sendiri juga pada awalnya tidak faham perbedaan antara sadar dan jaga. Setelah membaca buku NeoSpiritual Hypnotherapy tulisan Anand Krishna, saya baru sadar bahwa selama ini saya masih hidup dalam keadaan jaga.
Ketika saya bangun pagi, saya mandi, sarapan, dan pergi ke kantor. Sampai di kantor melkakan pekerjaan kantor secara rutin. Bekerja di kantor atau berusaha sendiri untuk mendapatkan uang demi pemenuhan hidup sehari. Makan, minum, kendaraan, beli baju, dan punya rumah. Itu semua kebiasaan rutin. Apa bedanya dengan hewan???
Manusia makan, hewan juga.
Manusia tidur, hewan juga.
Manusia berkembang secara melalui hubungan seks, hewan juga.
Mungkin banyak yang akan mengatakan, hewan tidak berakal, manusia berakal. Apakah akal manusia digunakan untuk memhami tujuan kehidupan atau tidak. Jika akal manusia masih belum memahami tujuan kehidupan, ia masih belum beda jauh dengan hewan. Bedanya hanya nama, hewan berakal. Kita masih hidup dalam keadaan jaga. Belum sadar.
Sadar berarti memahami hubungan manusia dengan seluruh kehidupan. Sadar berarti memahami hubungan antar manusia adalah satu kesatuan. Sadar berarti kita hidup dengan alam sekitar saling bersinergi dan saling bergantungan. Sadar pikiran, sadar perbuatan, sadar ucapan, dan sadar perasaan.
Menganggap agama sendiri paling baik belum membuktikan bahwa kita sudah sadar. Kita masih merasa unggul dari orang lain. Sadar berart kita memberikan apresiasi bahwa agamaku tidak lebih baik dari agamamu. Suku asalku tidak lebih baik dari sukumu. Saling unggul mengungguli adalah perbuatan manusia masih dalam kesadaran jaga. Bukan manusia yang sadar.
Saling mengungguli berarti hidup dalam ketakutan. Seorang yang hidupnya merasa terancam, memiliki kecenderungan suka melakukan tindak kekerasan dan ingin menguasai. Ia belum menemukan jati dirinya. Seseorang yang sudah menemukan jati dirinya adalah manusia yang benas dari penilaian orang lain. Namun bukan berarti bebas berbuat semaunya.
Ia menyadari bahwa tidak ada kebebasan abadi selama masih berbadan. Kebebasan untuk tidak terikat pada perbudakan diri panca indera adalah penemuan jati diri. Mereka yang masih menjadi budak penilaian sekitar adalah manusia yang belum bebas. Mereka hidup mengikuti norma buatan manusia. Harus seperti ini dan itu demi memenuhi atau memuaskan orang sekitarnya.
Kita aman selama hidup dengan identitas palsu. Peraturan, adat istiadat, segala ketentuan yang sudah dibuat di masyarakat. Kita jadi manusia bentukan masyarakat yang pada umumnya belum sadar. Karena kita hidup sesuai ketentuan buatan masyarakat, kita bisa hidup aman dan nyaman. Tetapi…….
Benarkah cara hidup seperti itu???
Identitas palsu yang disematkan oleh masyarakat. Pergi beribadah sekedar ikutan. Seringkali kota hidup secara munafik, badan di rumah ibadah, pikiran melayang ke mall. Inilah yang disebut kita hidup tidak selaras. Tidak selaras antara badan dan pikiran. Badan di rumah ibadah sekedar mengelabui diri sendiri. Mengharapkan pahala dari Tuhan, mengharapkan pujian dari masyarakat, dan mengharapkan pujian dari kekasih hati. Banyak orang beribadat agar dapat cewek, agar bisa memikat seorang wanita, dan agar mendapatkan sanjungan dari atasan. Semua dilakukan untuk memenuhi kepuasan duniawi. Kita masih hidup demi duniawi. Mau dibawa kemana sang jiwa yang ada dalam diri???
Secara tidak sadar kita telah mencelakai diri sendiri. Jangan salahkan Tuhan jika Dia menyiksamu. Tuhan tidak butuh perhatian kita. Berdoa dengan spenuh hati dan perasaan agar selalu diberikan berkah hidup dalam keadaan sadar semata untuk keuntungan diri sendiri. Hidup selaras dengan alam serta mencintai sesama dan tidak merasa unggul dari orang lain berarti hidup dalam kesadaran. Ia sudah lagi tidak hidup dalam keadaan jaga.