Semakin menjelang akhir perjalanan kehidupan saya di dunia ini, semakin bingung akan istilah-istilah yang ada di sekitar saya. Salah satunya kata atau istilah suci. Apa yang dimaksudan dengan suci sesungguhnya?

Mungkin banyak orang akan berkata, ‘Lihat saja itu tempat ibadah… Itu tempat suci…’

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Benarkah???

Jika hanya sekedar dipandang dari penampakan luar, memang betul. Tetapi sesungguhnya saya cenderung mengatakan bahwa yang dipelihara sekedar bersih. Mungkin ada lagi yang membantah: ‘ Itu tempat ibadah disucikan dengan melarang seorag wanita yang sedang haid atau datang bulan tidak boleh masuk.’

Ini lebih membingungkan lagi. Mengapa???

Apakah benar wanita yang datang bulan atau haid itu benar kotor? Jika ini benar kotor, pastinya Tuhan tidak akan memberikan hal ini terjadi pada umatnya.

Pernahkan kita membayangkan bahwa itu juga proses alami?

Bisa dibayangkan jika wanita tidak haid atau datang bulan. Bagaimana pun akan banyak orang bingung. Mereka akan pergi kesana kemari mencari cara agar si wanita yang tidak haid segera dapat haid. Ini yang disebut kotor?

Bukankah tampaknya sekedar pandangan orang saja?

Secara umum kita mengatakan bahwa banyak kitab suci. Benarkah kitab bisa suci jika hanya sekedar dipuja tanpa dilakoni? Kitab bisa dikatakan suci jika yang meyakininya melakoni yang ada dalam kitab tersebut menjadikan bumi damai dan membuat orang bahagia tinggal di dalamnya.

Mungkin ada orang yang jadi panutan kita mengatakan bahwa hal itu disebut oleh para suci atau avatar tertentu. Tetapi mungkin saja saat itu sangat kontekstual dengan keadaan tersebut. Memang hal ini akan menjadi perdebatan panjang. Siapa yang berdebat?

Pikiran atau mind. Lebih tepatnya ego manusia. Ego yang selalu menganggap diri paling benar. Ego yang selalu menganggap bahwa pendapat sendiri yang paling baik. Ego yang selalu menganggap bahwa golongan, kelompok atau keyakinan yang dimiliki oleh nya paling benar. Sama sekali bukan kebenaran yang memberi kebaikan pada banyak orang.

Sering kita mengabaikan bahwa akibat pikiran yang tidak suci atau bersih keributan di muka bumi sering terjadi. Pembunuhan atau pembantaian sekelompok orang bisa terjadi. Penganiayaan terhadap golongan yang tidak memiliki keyakinan sama sering terjadi. Pelarangan pendirian tempat ibadah yang beda dengan keyakinannya bisa dilarang karena takut mengurangi jumlah golongannya.

Semua terjadi karena anggapan dari pikiran…

So, sesungguhnya yang perlu disucikan adalah pikiran. Bukan hal di luar diri…

Bisa saja seseorang yang bersih badan tetapi pikirannya tidak bersih. Suci atau bersih pikiran lebih utama daripada kesucian anggapan dari tampak luar. Seorang yang sudah suci pikiran dengan mudah mensucikan bagian luar tubuhnya. Namun karena kebanyakan manusia masih senang atau cinta pada hal di luar diri ketimbang kebersihan dalam diri atau pikiran, maka yang menjadi perdebatan adalah kesucian di luar diri.

Misalnya. Seorang yang naik mobil mewah yang dengan mudah membuang sampah dipinggir jalan. Ia menganggap mobilnya bersih atau suci sehingga di luar mobilnya bisa dianggap tidak bersih atau suci. Namun, jika pikirannya suci, dengan sendirinyaia akan mensucikan baik di dalam mobil maupun di luar mobilnya.

Hal yang sama juga terjadi pada rumah atau halaman kita. Kita maunya halaman atau rumah bersih, tetapi tidak perduli kebersihan lingkungan. Kita tidak perduli dengan hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama.

Cara pikir yang suci adalah ketika ia bisa memperlakukan makhluk lain sebagaimana ia ingin diperlakukan…..

Tiada satu pun hewan mau dikorbankan demi kesucian orang lain…

Jika tidak mau dikorbankan, mengapa mengorbankan makhluk lain? Bukan kah kita saja yang menafsirkan demikin. Bukan kah kita yang tidak sadar bahwa jiwa yang ada dalam makhluk lain juga jiwa yang sama dengan yang ada dalam diri kita???

Kita selalu menganggap bahwa dengan menyembelih hewan untuk pengorbanan ritual tertentu bisa membuat diri kita suci…

Sebaliknya, jika yang disembelih adalah sifat kehewanian dalam diri kita, dengan sendirinya sekeliling kita menjadi suci….

Pokok pangkal pertikaian dan perselisihan serta peperangan adalah pikiran yang tidak suci……