Jangan panik dan jangan menghujat dulu. Baca dengan teliti dan resapi maknanya…. Bukankah jelas bahwa sabar adalah kunci utama memasuki pintu keabadian atau surga… Tiada satupun orang suci atau keyakinan tidak menganjurkan agar setiap orang bersabar. Dengan menahan diri atau sabar, segala masalah akan beres. Ketergesa-gesaan membuat dunia semakin kacau. Mulai darimana? Ya, dari diri sendiri……
Aku Adam…..
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Aku Paul…
Aku jati….
Aku Garinto….
Aku Hawa…..
Aku Gombloh…..
Perhatikan dan simak…
Saat Adam, Garinto, Paul, Jhon, dan lain sebagainya ada, bukan kah ‘Aku’ eksis terlebih dahulu?
Bahkan mungkin sebelum manusia ada, yang ada tumbuhan dan sebagainya, ‘Aku’ sudah eksis terlebih dahulu. Bukan kah ‘aku’ juga tidak dapat mati dan sakit. Saat tubuh si marhento mati, Paul, Garnito serta Jhon mati, ‘aku’ masih tetap ada. Itulah ‘aku’ yang tetap abadi. ‘Aku’ tidak juga bisa dilukai. Tiada awal tiada akhir. Ketiadan ‘aku’ berbarengan dengan lenyapnya semesta.
Jika tumbuhan bayem bisa berkata, maka ia akan berkata: ‘Aku’ bayem bernama olan…
Jika kursi bisa berkata, maka ia akan berucap: ‘Aku’ kursi Jepara…
Lantas, siapakah ‘Aku’???
Jangan tanya saya…
Jika saya bisa menjawab, maka ‘aku’ tidak lagi misteri….
Bahkan si ‘aku’ punt idak tahu siapa dirinya….
So, jika anda ngedumel dan mengatakan tulisan ini kacau, maka itulah cerminan si pengucap lah itu.
Lantas gunanya apa dituliskan???
Untuk perenungan dan merasakan siapakah ‘Aku’…
‘Aku’ bukan laki atau perempuan. ‘Aku’ juga bukan diantaranya….
‘Aku’ tunggal adanya…..
‘Aku’ ada sebelum segala sesuatu yang ada….
Tanpa ‘aku’ keberadaan alam serta isinya tidak akan ada…
Jadi si ‘aku’ juga ingin mengalami bagaimana sih rasa benda yang diciptakan? Analoginya sama ketika seorang pencipta mobil atau pesawat naik ke dalam mobil atau pesawat ciptaannya. Dengan cara ini, si pencipta bisa merasakan enak atau tidak dengan ciptaannya.
Bahkan, ‘aku’ ada sebelum Nur Jesus, Nur Buddha, Nur Rumi, atau para suci lainnya…
Tanpa adanya ‘aku’, maka kata benda berikutnya tidak akan ada dan bermakna..
Tanpa kehadiran ‘aku’ tiada sesuatu benda bisa diberi nama. ‘Aku’ inherent dalam setiap benda ciptaan Nya…..
Setiap manusia tidak akan mencapai ‘aku’. Hanya bisa merasakannya. Jika setiap insan bisa berada dalam kesadaan ‘aku’, ia tidak akan tergoyahkan oleh pasang surut dunia. Ia akan abadi…
Dimanakah ‘aku’?
Tiada seorang pun tahu. Tetapi tiada seorang pun atau benda atau makhluk bisa berada di luar ‘aku’….
Tanpa ‘aku’ tiada benda. Demikian juga sebaliknya, tanpa benda di alam raya tiada eksis ‘aku…
Bingung????
Sama….
Saya juga bingung…
Maka saya berbagi kebingungan….