‘Mintalah, dan kau akan diberi!’ – ya, tetapi siapa yang meminta? Jika mind (gugusan pikiran dan perasaan) Anda yang masih kacau yang meminta, maka berhentilah meminta. Pertama-tama, mind Anda harus teratur dulu. Karena, sebuah mind yang kacau hanya bisa meminta lebih banyak kekacauan.
(This is Truth That too is Truth by Anand Krishna, www.booksindonesia.com)
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Banyak motivator, bahkan mereka yang menyebarluaskan hukum ketertarikan menyatakan hal yang sama. Mereka yang tidak sadar pun meneriakkan hal yang sejenis. Seakan setiap permintaan kita dikabulkan. Dan anehnya kita memepercayainya. Kita sendiri belum menyadari apakah permintaan yang kita serukan baik bagi kita?
Yang kita fahami adalah permintaan yang diperuntukkan kenyamanan indrawi. Apakah kita sadar bahwa tujuan kelahiran bukanlah untuk memperbesar kenyamanan indrawi. Mind atau gugusan pikiran dan perasaan yang senantiasa meminta. Mind diciptakan oleh alam semesta untuk dunia. Ia menginginkan dunia tetapi eksis.
Itulah sebabnya segala konflik terjadi karena permintaan mind. Tanpa dunia benda atau duniawi, mind tidak ada tempat untuk eksis. Mind berusaha keras agar dunia benda tetap ada. Akhirnya diciptakan lah kalimat: ‘Mintalah, dan kau akan diberi!.’ Kalimat tipuan. Kalimat untuk menjerumuskan bagi mereka yang belum memahami tujuan dari permintaan.
Kehadiran kita manusia di bumi adalah karena kita semua saat ini menderita penyakit. Mind bisa eksis kembali di bumi karena obsesi atau vasna masa lalu yang tidak terpenuhi. Hutang keinginan ini mendorong mind untuk menciptakan tubuh agar bisa eksis kembali di bumi. Gugusan pikiran dan perasaan ini yang selama ini kita sebut sebagai roh.
So, kelahiran kembali roh dalam bentuk tubuh lain sebagai upaya untuk mememnuhi keinginan atau obsesi masa lalu. Disisi lain, tanpa kehadiran tubuh di bumi, segala obsesi atau hutang piutang masa lalu juga tidak bisa dituntaskan. Yang berhutang adalah tubuh. Yang berpiutang juga tubuh, maka kehadiran tubuh dubutuhkan untuk menyelesaikan perhitungan masa lalu.
Dengan kesadaran ini, maka jika yang meminta mind yang masih kacau, jangan berharap permintaan dikabulkan. So simple alasannya, karena tunuan utama manusia adalah membunuh mind. Karena manusia bukanlah mind, bukanlah tubuh. Mind memang tidak bisa dimatikan, tetapi mind bisa ditransformasi menjadi intelejen.
Jika permintaan kita masih berkisar utuk kenyamanan indrawi, ketahuilah bahwa itu yang meminta adalah mind. Dan yang meminta juga mind yang kacau. Bisa ditebak yang akan terjadi di dunia ini, KEKACAUAN. Yang meminta kacau, maka yang akan datang pun kekakauan. Diatas segalanya, permintaan mind dapat dipastikan bukan untuk evolusi jiwa. Maka, bagaimana mungkin akan dikabulkan?
Jika permintaan berkaitan untuk mendapatkan kekuatan agar dalam perjalanan memuliakan jiwa, maka dapat dipastikan dikabulkan, hanya jalannya juga tidak mudah.
Sebelum meminta, atur dengan tepat terlebih dahulu mind. Mind yang tertata adalah intelejensia. So,janganlah heran jika dunia semakin lama semakin kacau. Karena yang meminta adalah mind yang kacau.