Ya, surga ada. Surga diciptakan oleh pikiran manusia. Sang maha Jiwa tidak membutuhkan surga. Yang bersemayam pada tubuh manusia adalah bagian tak terpisahkan  dari Sang Maha Jiwa. Tetapi ketika Jiwa Individu terjebak dalam mengidentifikasikan diri sebagai tubuh, maka ia pun akan terbawa ke surga yang diciptaan oleh pikiran atau mind manusia.

Roh atau gabungan antara mind atau gugusan pikiran dan perasaan/emosi manusia membentuk tubuh halus atau bada etherik. Saat kematian tiba, tubuh kasar fisik mati, tubuh halus atau badan etheric yang terdiri dari mind serta perasaan/emosi akan tetap eksis. Saya tidak mengatakan hidup, tetapi eksis. Walaupun ia tetap membutuhkan energi untuk hidup. Energi diperoleh dari energi fossil, minyak dan batubara ataupun panas bumi. Mengapa demikian???

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Roh atau gabungan antara mind dan persaan atau emosi masih sangat terikat pada kenyamanan duniawi. Energi yang berasal dari bumi, minyak, batubara, dan panas bumi memiliki kualitas yang sama karena dari bumi. Inilah alasannya roh masih butuh energi yang diperolehnya dari energi fossil. Secara rinci dan detail penjelasannya bisa dibaca buku Soul Awareness by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com.

Badan halus atau etheric ini, setelah kematian badan kasar, akan melamnjutkan perjalanan ke alam lain, alam halus. Di alam halus, tubuh etherik ini akan menikmati surga. Sesungguhnya surga ini pun diciptakan oleh dirinya sendiri. Bukankah banyak pendapat bahwa: KAU ADALAH JUGA PIKIRANMU? You are what you think……….

So, saat hidup di alam benda kita berbuat suatu kebaikan dengan mengharapkan surga yang penuh dengan bidadari dan kenikmatan dunia lainnya, itu pula yang akan tercipta. Saat kematian tiba, tubuh halus atau etheric body akan disuguhi segala kenyamanan sebagaimana yang diinginkan semasa di bumi. Seandainya saat di alam itu Sang Jiwa Individu sadar bahwa dirinya tidak membutuhkan itu semua, ia akan segera menyatu kembali dengan Sang Maha Jiwa Agung. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari akan hal ini, sehingga ketika suatu saat kenyamanan surgawi yang tidak langgeng ini hilang, tubuh halus atau roh ini harus kembali ke bumi untuk mengulangi pelajarannya. Pelajaran tentang penegtahuan sejati bahwa dirinya bukanlah pikiran, bukan tubuh bukan pula perasaan. Dan tempat satu-satunya untuk mempelajari tentang pengetahuan sejati hanyalah di bumi…….

Kesadaran bahwa AKU bukanlah tubuh, pikiran serta perasaan hanya bisa diperoleh di bumi. Dan dengan landasan itu, maka manusia menjadi pelayan bagi sesamanya. Bukan mengunggulkan ego dalam berbagai bentuk kekuatan dan kedigdayaan….