Aneh!!!!! Memang Tuhan pejabat sehingga harus menyuruh malaikat untuk mencatat semua perbuatan manusia? Apakah pemikiran ini ada sebum adana penelitian bah sesungguhnya setiap tubuh kita bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri? Bukankah kalimat ini ada pada seita agama atau keyakinan  yang dibawaka oleh setiap nabi?

Bukankah ini tanya jabaran dari hukum sebab akibat? Apa hubungannya dengan pencatatan oleh malaikat? Bukankah kita begitu memandang rendah Dia Yang Maha Tahu? Bukankah jika kita menyadari bahwa dengan memahami hukum alam, sebab-akibat, kita akan lebih bertanggung jawab???

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Bukankah hal di atas juga bisa dikaitkan dengan pesan para suci: ‘Suatu Bangsa bisa berubah jika bangsa itu mau mengubahnya sendiri?

Banyak hal yang sesungguhnya menjadikan orang semakin bingung jika tidak mau mengubah pola pikirannya. Kita seakan mau berada sebagai status quo, kita mau stagnant di suatu keadaan tertentu. Bukankah cara berpikir seperti ini bertentangan dengan sifat alam yang senantiasa berubah? Jika kita lagi mau percaya pada hukum alam,perubahan, ini abadi adanya, kepada siapakah kita mengacukan diri? Kepada kata orang? Pada kata mereka yang mengaku tahu?

Bukankah cara berpikir ini semakin menunjukkan bahwa kita bergantung pada orang lain? Jika ini yang kita lakukan, dimanakah keyakinan kita bahwa Tuhan lebih dekat dari urat lehermu? Adakah keterpisahan jika kita meyakini kalimat tersebut? Bukankah ini berarti kita menyangkal kalimat tersebut. Inikah yang kita inginkan?

Sadat tau tidak sadar, jika kita mempercayai kata orang sesungguhnya kita tidak lagi percaya pada yang selma ini kita yakini. Inikah kualitas kita? Mau kemana kita akan pergi? Bukankah cara ini semakin membuat kita tersesat. Sedangkan selama ini, kita menuduh orang lain tersesat. Kita lupa lagi bahwa saat jari kita menunjuk orang lain hanya satu jari. Jari telunjuk, sedangkan ke empat jari lainnya menunjuk pada diri sendiri. Inilah kualitas kita, selalu mencari kambing hitam alias mencari kesalahan pada diri orang lain. Kita lupa ke Agungan Dia yang ada dalam diri kita.

Kita sudah lupa pada kemajuan teknologi superit komputer. Tekan tombol ‘enter’, maka program kita berjalan sebagaimana yang sudah kita disain sebelumnya. Tampaknya kemajuan teknologi seperti komputer dan lainnya sebagai petunjuk dari Sang Maha Keberadaan akan pola kerja alam semesta.

Jika tidak percaya, adakah kekuatan lainnya yang bisa ada dalam pikira lainnya? Jika ada, artinya apa?

Artinya kita tidak lagi percaya kepada Dia yang ada dalam diri setiap manusia….

Semakin direnungkan semakin membuat sadar bahwa mereka yang percaya malaikat juga benar. Karena itu ciptaan sang Maha Ada juga..

Yang tidak percaya malaikat juga benar. Karena ia juga ciptaan Sang Maha Ada….