Seringkali kita menghina orang atau merendahkan orang lain. Bahkan sering menganggap orang lain tidak sebanding dengan kita. Sesungguhnya, siapa menghina atau merendahkan siapa?
Saya ingat apa yang disampaikan oleh Master Jesus ketika sedang dihinakan atau dilecehkan orang lain. Beliau menjawab: ‘Aku tidak memiliki mata uang setara dengan yang mereka sampaikan.’ Ya, saat itu Master Jesus tidak berada di tataran yang sama. Beliau berada pada level yang beda, frekuensi beda. Inilah sebabnya para nabi dan rasul tidak merasa dihinakan atau dilecehkan. Dalam diri mereka tidak ada lagi kata yang bernadakan pelecehan atau penghinaan pada orang lain. Saat itu frekuensi energi mereka pada ranah keilahian. Suatu frekuensi keselarasan dengan alam semesta. Frekuensi kasih……
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Hal yang sama terjadi ketika seorang master sedang menyampaikan pesan keilahian. Yang bisa merasakan getaran adalah mereka yang berada pada frekuensi sama. Inilah sebabnya seorang master juga yang bisa kenal dengan master yang lain. Ketika seorang suci atau avatar menyampaikan pesan alam semesta, mereka yang memiliki getaran yang sama bisa merasakan sesuatu guyuran energi dahsyat yang menambah semangat.
Mengamati keadaan ini, saat seseorang menghina orang lain, sesungguhnya ia sedang mengungkapkan kualitas dirinya sendiri. Apa yang disampaikan merupakan cerminan kualitas diri sendiri. Saat seorang master tidak membalas hinaan juga menunjukkan kualitas frekuensi getaran yang dimilikinya. So, apa yang bisa dibanggakan ketika seseorang dengan pongahnya menghina orang lainnya? Bukankah dengan cara ini, ia sedang mengungkapkan kualitas diri sendiri sendiri? Ia sedang menghinakan diri sendiri………. Ia sedang mengekspresikan diri bahwa ia sedang dalam penderitaan.
Sebaliknya, saat seseorang bisa menghargai kemuliaan orang lain, maka ini juga menunjukkan kualitas dirinya sendiri. Kualitas kemuliaan Ilahi. Inilah hukum alam tak terbantahkan………
Mengapa???
Biasanya seseorang yang bisa memandang orang lain lebih rendah dapat dipastikan dari segi materi. Pandangan dari segi materi berarti orang tersebut masih berada pada lapisan kesadaran paling luar. Lapisan tubuh fisik atau annamayakosha. Lapisan kesadaran lainnya ada 4 lapisan lagi. Dalam kehidupan dunia ini, semua lapisan kesadarn harus dilampaui untuk menyatu dengan keilahian. Intelejensia adalah lapisan ke 4. Lapisan kebahagiaan sejati lapisan terakhir. Lapisan terdalam ini pun masih harus dilampaui. Dia Sang Maha Agung berada di atas 5 lapisan kesadarn manusia. Terus terang, master saya pun tidak tahu keadaan itu…….. Apalagi saya???
Upaya yang bisa kita lakukan adalah berlatih dan bergaul dengan mereka yang memiliki pemahaman sama. Dengan cara ini, saya berupaya berada pada tingkat frekuensi yang sama. Semakin dengan dengan seorang yang memiliki frekuensi getaran lebih tinggi, kualitas getaran kita akan tertarik ke atas. Contoh sangat mudah adalah, ketika besi berada didekat magnet terus menerus, maka dengan sendirinya besi akan menjadi magnet. Bukankah ini juga hukum The Law of Attraction.