Adalah intelegensia asli atau indegenous yang melekat pada manusia. Kecerdasan ini memang asli bawaan manusia. Mengapa?
Karena intelejensia adalah sifatnya alam. Dan aslinya manusia adalah Ilahi. Inilah sejati nya manusia. Hanya kemudian besar kemungkinan intelejensia diubah sesuai dengan kebutuhan setempat menjadi intelektual. Intelektual adalah kepintaran yang memang dibutuhkan agar bisa bertahan hidup di bumi. Jika manusia menggunakan purely intelejensia, ia tidak bakal bertahan hidup lebih lama.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Adalah kemauan Dia juga untuk menurun kan derajat intelejensia menjadi intelektual. Hal semata agar bisa merasakan bagaimana taste atau rasa sebagai manusia. Bukankah ibarat seorang dewa menciptakan mobil. Nah untuk bisa merasakan kenyamanan mobil ciptaan nya, ia mesti mewujudkan diri secara materi. Tanpa badan kasar, bagaimana bisa merasakan sesuatu yang kasar? Hanya badan ber wujud materi bisa merasakan materi lainnya.
Yang aneh adalah ketika si tubuh kasar lupa bahwa aslinya adalah bukan badan. Bukan pikiran bukan pula perasaan. Saat masa uji coba di bumi untuk mencoba semua bentuk ciptaan Nya, dan usai masa uji coba, ia lupa akan kesejatian diri nya. Ia Masih mengidentikkan diri sebagai tubuh, pikiran dan perasaan sebagai manusia. Ia tidak bisa melepaskan diri dari keterikatan bendawi. Keterikatan kenyamanan indrawi. Ia sebagai Sang Sejati datang ke bumi untuk merasakan ciptaan Nya. Ia lupa akan kesejatian Diri. Ia merasakan penderitaan sebagai manusia. Ia bisa bebas dari penderitaan jika dan jika kembali ingat akan jati diri semula.
Akibat keterlupaan Diri, ia harus menanggung lahir mati berulang kali….
Itulah Kesadaran Jiwa atau Soul Awareness yang senantiasa di upayakan oleh manusia sepanjang hidupnya.
Mungkin banyak yang mengatakan uraian saya tidak masuk akal. Namun, bukankah ada istilah: Tuhan lebih dekat dari urat lehermu. Jika memang itu, dinamakan kemustahilan nya?