Sering kita terbingungkan, apakah suara nurani atau mind/pikiran atau perasaan. Jelas sesungguhnya bedanya. Yang dibutuhkan hanyalah kepekaan. Suara nurani dapat dipastikan tidak kenal putus asa. Ia berkaitan dengan sifat alam: air, bumi, api, angin, dan ruang. Sedangkan mind hanya bergantung dengan untung dan rugi. Intelektual itulah sifat mind.
Nurani senantiasa bersifat optimis dan penuh semangat. Inilah sifat keilahian, tetapi tidak mencari keuntungan dari pihak lain. Karena nurani tahu bahwa dalam setiap benda, eksistensi yang sama juga bertumbuh kembang. Mengapa nurani selalu optimis?
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Nurani ada karena kemauannya sendiri. Keberadaannya menjadi motor bagi tubuh dan pikiran untuk eksis di bumi merasakan benda ciptaannya, mind dan tubuh. Heran?! Bagaimana mungkin nurani menciptakan mind? Nurani berada di bumi atas kemauannya sendiri. Mungkin, karena tulisan ini juga hanya perkiraan dan tujuannya untuk kita merenungkan agar kita tidak terjebak dalam permainan mind. Kenapa?
Mind berada di bumi bersama dengan tubuh. Ia bukan asli dari alam tidak jelas. Keberadaannya di bumi atau di alam raya bersamaan dengan penciptaan alam jagat raya ini. Tanpa ada mind, alam ini tidak bertumbuh kembang. Edan? Betul, hanya orang gila yang berpikiran seperti ini. So, jika tidak setuju, cepat-cepat hentikan agar tidak tercemar pemikiran gila.
Nurani selaras dengan sifat alam. Kita bisa belajar bagaimana air mengalir. Ia mencari tempat yang rendah. Saat bertemu atau terhalangi oleh batu, ia mencari celah lain. Sifat ini menunjukkan optimisme agar senantiasa mencari jalan untuk menyelesaikan masalah. Tiada masalah tidak dapat diselesaikan, yang dibutuhkan hanyalah kerendahan hati dan mau membuka diri.
Api memiliki sifat ke atas. Ia mengarah ke atas. Ia selalu bersemangat. Nurani yang benar-benar nurani senantiasa bersemangat. Ia tidak kenal putus asa. Ia sadar bahwa keberadaannya di bumi atas dasar keinginannya sendiri. Ia bertanggung jawab atas keberadaannya di bumi. Ia melihat bahwa pertumbuhan spiritual adalah sifat alaminya. Api sadar bahwa segala sesuatu bisa dimurnikan atau di daur ulang.
Udara atau angin bersifat kemampuannya menyesuaikan dengan tempat keberadaannya. Ia selalu mencari celah sekecil apapun untuk masuk. Nurani pun demikian. Ia selalu berpola otimisme. Ia tahu bahwa dapat dipastikan ada celah untuk menyelesaikan masalah. bagaikan angin yang tidak kenal lelah untuk keluar dari masalah.
Ruang bersifat menampung. Ia memiliki tempat tidak terbatas. Nurani sangat luas tidak terbatas dan penuh maaf. Mereka yang tidak bisa memaafkan masih bersandar pada mind atau intelektual. Tanpa elemen ruang, alam tidak ada tempat. Nurani yang luas menampung segala masalh dan mendaur ulangnya.
Bumi memiliki sifat menghidupi. Nurani senantiasa hidup dan menghidupi. Pendapatnya senantiasa memberikan optimisme pada oeang lain. Memberikan semangat kehidupan agar bisa mencari solusi pada permasalah serumit apapun. Selau berada di area nurani, sifat bumi menerima segala sesuatu, pujian ataupun cacian. Namun, ia senantiasa memberikan kehidupan.
Mind, sebaliknya hanya memikirkan untung dan rugi. Orang putus asa dan dengan mudah memutuskan untuk bunuh diri atau tidak mau berupaya berarti belum bisa mengubah dirinya menjadi intelejensia atau nurani.
Tujuan kebaradaan manusia di bumi, menikmati segala ciptaanny, tetapi sadar bahwa semua benda dan indrawi hanya berlaku di bumi. Jati dirinya bukanlah yang berkaitan dengan materi. Memang harus selalu diingat-ingat. Inilah yang disebut dalam falsafah Jawa: ELING dan WASPADA………