Banyak orang mengatakan bahwa penyakit paling besar adalah penyakit fisik yang tidak tersembuhkan. Padahal jika dirunut lebih jauh, penyakit yang berkaitan dengan fisik bukan lah hal yang terbesar. Separah apapun penyakit fisik masih ada cara untuk penyembuhan nya. Lantas apakah penyakit yang paling parah dan sulit disembuhkan? Dan lucunya penyakit itu dihadapi setiap orang. Cara menyembuhkan nya juga mudah tetapi juga amat sulit. Mudah caranya tetapi amat sulit maunya.
Penyakitnya adalah, ketidaktahuan, lupa, dan ketidaksadaran.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Tidak tahu tetapi setelah diberitahu juga tidak mau tahu. Ini yang paling parah. Bisa yang tahu tetapi lupa. Pengetahuan sejati tentang diri adalah pengetahuan yang utama dan sangat amat dibutuhkan oleh manusia. Untuk inilah manusia hadir di bumi. Masalah kepintaran dan lainnya tidak akan membawa manusia ke luar dari permainan kehidupan. Kita lahir dan mati berulang kali karena penyakit yang amat parah ini. Anda ga percaya?
Keberadaan kita saat ini adalah bukti utama yang tidak terbantahkan. Jika ada seorang pun yang mengatakan tidak, saya jamin bahwa anda bohong. Jika anda benar, anda pasti tidak akan bisa baca dan butuh tulisan ini. So, dunia ini adalah tempat penyembuhan dari penyakit paling parah. Tidak sadar akan jati diri sesungguhnya.
Banyak utusan Dia Yang Maha Agung, tetapi tetap saja banyak dari kita tidak mau belajar dan melakoninya. Adalah suatu kemustahilan jika Dia Sang Penguasa Agung tidak mengingatkan. Jika ada yang mengatakan bahwa hal permainan di dunia adalah kehendak Nya, ya memang tepat sekali. Jadi lucu dong; itu komentarnya. Sekali lagi tepat sekali. Adalah permainan Dia. Dia yang bermain Dia juga yang mengingatkan. Memang Dia Sang Maha Membingungkan. Jangan tanya saya, mengapa Dia senang bermain. Silakan tanya pada Dia yang juga ada dalam diri anda. Jadi yang bisa menjawab pertanyaan juga anda sendiri. Ha….. Ha….. Ha…..
Lha untuk apa tulisan ini? Ya, untuk mengingatkan diri saya sendiri. Tiada sedikit pun saya berkepentingan dengan anda yang baca artikel ini. Adalah kesalahan anda sendiri jika anda menganggap bahwa saya bertujuan untuk mengajari anda. Saya menuliskan untuk selalu mengingatkan diri sendiri. Bukan untuk siapa pun juga…..
Saya berbagi cerita karena saya melihat hal tersebut di atas banyak di sekitar kita. Ada master datang, kita abaikan. Bahkan sering kita batui malahan. Kita anggap menyesatkan kita yang sudah parah sakit lupa atau ketidaksadaran. Tidak mau tahu pesan para suci dan para nabi yang mengingatkan jati diri kita. Pengetahuan Diri sejati yang kita tolak mentah-mentah karena kita begitu terjebak dalam dunia ilusi. Materi duniawi kita banggakan dan kita puja-puja. Kita sembah dan bahkan karena begitu kuatnya penyakit kita, seringkali kita melakukan kesalahan lebih parah dengan cara mencaci dan seringkali menyakiti sesama hanya semata untuk memuaskan hawa kemarahan dan ego. Perbudakan indrawi menjadikan kita semakin jauh dari penyembuhan dari penyakit yang amat parah.
Banyak buku dan suara yang Maha Tahu. Mereka datang untuk berbicara dan menuliskan pesan keilahian diri. Tetapi tetap kita menulikan dan membutakan mata hati…