Mungkinkah ada yang disebut sebagai kekosongan? Selama ini para pejalan spiritual begitu dibuai dengan istilah kekosongan. Sangat sulit membayangkan karena kita sendiri belum pernah mengalaminya. Banyak orang berteori tetapi itupun sebatas kata orang dan dari orang yang mengatakan juga dari orang lain yang juga belum mengalaminya. Bagaimana mungkin????!!!

Sangat mungkin karena sesungguhnya orang yang sudah mengalami rasa kosong itu dapat dipastikan tidak akan bercerita. Ia tahu persis bahwa jika ia bercerita, maka ia telah membuat jebakan yang akan menjadikan orang lain masuk dalam ilusi atau angan-angan. Ia tahu dengan tepat bahwa pengalaman seseorang hanya berlaku pada si penerima pesan. Tidak untuk umum. Pesan pribadi. Sangat pribadi. Hanya bagi orang tersebut. Oleh karena itu, orang tersebut hanya diam. Ini mungkin ketika Budha Gautama ditanya tentang Tuhan, ia selalu diam.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Kekosongan itukah Tuhan? Bisa ya bisa tidak. Siapa yang tahu? Jika bisa dijelaskan maka Dia bukan Tuhan. Bingung? Sama… Saya juga bingung…. Jika pemahaman tentang Tuhan adalah sesuatu keadaan yang bebas dari keinginan indrawi manusia, maka yang dirasakan adalah kebebasan. Saat Itulah seseorang sadar akan keilahian diri. Semua kenikmatan dunia menjadi sesuatu yang semu. Dan segala kenyamanan menjadi hampa. Hilang segala keinginan untuk mendapatkan kenyamanan pancaindera. Dan ini hanya bisa terjadi saat kita masih berbadan. Inikah yang dimaksudkan kekosongan? Kekosongan terhadap keinginan merasakan kenyamanan pancaindra yang diburu oleh mayoritas manusia.

Kekosongan terjadi hanya saat manusia hidup di alam benda. Saat kematian tiba, tidak mungkin anak manusia mengalami kekosongan. Ketika hidup dan bisa bebas dari segala keinginan, maka ia mencapai keseimbangan atau kekosongan. Bebas dari keinginan hawa nafsu serta keinginan berlebihan adalah kasunyatan atau kekosongan. Dan tentu saja hal ini hanya bisa dialami oleh manusia berbadan. Tanpa badan seseorang tidak bisa membebaskan diri dari nafsu indrawi.

Saat mati tidak dapat merasakan kosong. Mungkin ada yang tidak percaya? Silakan dialami sendiri. Ini hanya angan-angan saya. Bila tidak setuju, itu juga hak anda. Tanbah bingung? Ada seseorang yang bercerita tentang energi seperti ini dan itu, tetapi masih makan nasi juga. Ia masih butuh duit juga untuk beli makanan. Ia tidak bisa hidup tanpa makanan. Bukankah sama dengan saya yang bercerita tentang kekosongan?

Semakin bingung? Saatnya anda buang tulisan ini…..

Ujung dari semua cerita dan pengalaman hanya bisa dibuktikan dalam kehidupan nyata. Bagaimana perilaku orang tersebut terhadap sesama serta lingkungan?