‘Berilah kemerdekaan kepada anak-anak kita, bukan kemerdekaan yang leluasa, tetapi yang terbatas oleh tuntutan kodrat alam yang nyata, dan menuju ke arah kebudayaan, yaitu keluhuran dan kehalusan hidup manusia. Kemudian agar kebudayaan itu menyelamatkan dan membahagiakan hidup dan penghidupan diri dan masyarakat, maka perlulah dipakai dasar kebangsaan, tetapi dasar tersebut jangan sekali-kali melanggar atau bertentangan dengan dasar yang lebih luas, yaitu dasar kemanusiaan.’ (Ki Hajar Dewantara; 1889-1959)
(Bringing Best in the Child by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Pesan yang luar biasa dari seorang Pujangga Besar dari Indonesia. Kita sering sekali melupakan peninggalan luhur dari sesepuh kita yang telah memiliki keluhuran budhi. Pertanyaan yang mendasar: ‘Apakah yang dimaksudkan ‘Kodrat Alam’ yang nyata dari manusia?
Sesungguhnya jika kita menyimak kalimat berikutnya amat sangat jelas. Bagi pemahaman saya: ‘Kodrat Alam’ setiap insan amat nyata dan jelas: ‘Keilahian Diri’. Jangan terlalu muluk melihat atau membaca kalimat Keilahian Diri. Bkan sesuatu yang jauh dari keseharian kita, bahkan mungkin kita bisa melihat sifat alam dari tumbuhan dan matahari atau hujan. Ke dua terakhir adalah sifat alam. Matahari dan bulan serta hujan berbagi semua yang dimiliki demi kehidupan manusia. Tumbuhan berkembang menggunakan kekuatan sendiri tetapi akhir hidupnya menggunakan tubuhnya bagi kehidupan orang atau hewan atau sesama makhluk hidup. Inilah kemuliaan. Melayani sesama bagi berjalannya roda kehidupan. Inilah ‘Kodrat Alami’ mereka.
Jika kita mengangap bahwa hal tersebut mulia, tentu ada dalam diri kita yang memberikan rumusan istilah kemuliaan. Dalam berbagai tradisi sufi dikenal istilah: Hanya seorang sufi yang bisa mengenali sufi lainnya.’ Mengapa bisa terjadi? karena para sufi sudah pada tingkat yang tinggi getaran atau frekuensi pikiran atau rasa. Oleh karenanya ia bisa membaca situasi alam. Seorang sufi yang selaras dengan frekuensi alam memiliki getaran selaras dengan alam pula. Tingkat getaran yang sama dengan frekuensi alam bisa membedakan kualitas hidup orang per-orang. Seorang sufi yang memiliki kemuliaan dalam dirinya akan mengenal getaran kemuliaan dari sesama penempuh spiritual.
Kepekaan seseorang yang memiliki kemuliaan dalam diri akan bergetar ketika selaras dengan alam. Mereka, sebaliknya, merasakan kegelisahan yang amat sangat bisa berhubungan dengan elemen alam yang tidak selaras dengan kemuliaan jiwanya. Kemuliaan dalam diri seseorang bisa dilihat secara nyata. Perhatikan ucapan dan perbuatannya. Bila segala ucapan dan perbuatannya selalu mengekspresikan sesuatu yang mulia berarti orang tersebut sudah memahami kodrat alami dirinya, keselarasan dengan alam.
Bila seorang anak manusia sudah mengenali kodrat alaminya, tidak sulit untuk menuju ke arah kebudayaan, yaitu keluhuran dan kehalusan hidup manusia. Inilah yang menyelamatkan penghidupan serta kebahagiaan manusia.
Tidak salah bila Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan……….
Beliau sangat memahami Kodrat Alami setiap insan. Kemuliaan serta keluhuran diri……