Tolong perhatikan dengan seksama. Saya menyebutnya ‘keagamaan’ bukan agama. Agama adalah kata benda, sedangkan ‘keagamaan’ adalah kata sifat. Sehingga saat kita mengatakan membela agama, kita sedang membela benda bukan sifat. Sirat tidak bisa libella. Makna keagamaan adalah sifat yang menyatu serta mempersatukan. Menyatu dan mempersatukan dengan apa? Tentu dengan Sang Pencipta Agung. Dialah sumber agama. Agama sebagai suatu pemahaman yang menuju kepada Dia Yang Maha Satu adanya.
Dharma sebagai laku hidup. Dharma tidak bisa diperdebatkan serta tidak perlu diperdebatkan. Demikian pula laku ‘keagamaan’ tidak bisa dipertentangkan. Esensi keagamaan adalah dharma. Dharma berintikan satu: ‘Perlakukan sesamamu sebagaimana dirimu ingin diperlakukan’ Bukankah saripati setiap agama juga demikian? Ini bisa dilihat pada semua yang ditinggalkan oleh para suci.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Mereka yang sudah memahami dan melakoni dharma memiliki kebebasan secara utuh. Inilah yang disebutkan sebagai ‘Moksha‘. Banyak orang yang masih menyalah artikan bahwa yang disebut sebagai moksha berarti saat tubuhnya mati, raga juga akan hilang. Ini tidak sesuai dengan sifat alam. Raga atau tube berasal dari bahan baku yang ada di bumi. Oleh karenanya, saat seseorang meninggal dunia, tubuh yang berbahan baku material bumi juga harus dikembalikan ke bumi. Yang terbebaskan adalah roh atau gugusan pikiran serta perasaan. tentang roh secara detail bisa dibaca disini.
Hanya manusia bebaslah yang bisa mengungkapkan kemanusiaannya. Mereka yang memilki kebebasan tidak lagi dipengaruhi oleh lingkungan buruk yang memiliki kecendrungan memecah belah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karen itulah sifat benda. Terpisah. Itulah sifat fisik atau luaran.
Sifat alam benda yang terpisah-pisah adalah penyebab utama pemecah belah. Perhatikan benda-benda duna, semuanya serba terpisah secara fisik. So, jika kita masih saja memiliki pemikiran yang memecah belah berarti kita masih sangat dipengaruhi alam benda. Pikiran yang amat sangat menjurus ke materi.
Moksha
Moksha adalah Kebesan untuk berpikir, Kebebasan merasakan, kebebasan untuk berkarya….. Hanyalah seorang Manusia Bebas yang data mengungkapkan kemanusiaannya.
Namun, kebebasan yang dimaksudkan bukanlah kebebasan anarkis. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan yang bertanggung-jawab, Responsible. Kebebasan yang dimaksud adalah Kebebasan yang menguntungkan bagi seluruh jagad raya. Bagi kebaikan seluruh jagad raya.
(Vedanta by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)