Dari yang sempurna tercipta yang sempurna pula. Dalam kosa lata Sansekerta arti kata manusia berasal dari dua suku kata: ‘Manas’ dan ‘Isya’. Isya berarti keilahian. Kita semua meyakini bila Ilahi adalah sang maha sempurna. Sempurna berarti tidak ada lagi yang perlu diperbaiki. Tidak pernah lahir atau tidak berawal juga tidak pernah mati atau berakhir.
Manusia dan segala isinya ada dalam kesempurnaan. Sempurnanya manusia adalah perubahan yang tidak pernah berhenti. Perubahan itulah keabadian. Kata ‘manas’ berarti mind atau gugusan pikiran. Mind atau gugusan pikiran juga terus berkembang. Dalam dunia mind terus berkembang. Semua makhluk memiliki perangkat keras atau software, yang didebut sebagai otak. Jika ada perangkat keras atau otak data dipastikan ada pasangannya, mind sebagai software.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Karena mind terus berkembang, tentu harus disertai daya juang. Dalam Bhagavad Gita yang ditrankreasi oleh Svami Anand Krishna disebutkan:
‘Bagi seorang Kesatria, keadaan aslinya, sifat sejatinya adalah menghadapi segala tantangan dalam hidup ini.’
Keberanian menghadapi tantangan dalam kehidupan ini berarti tidak kenal menyerah. Dalam pemahaman dunia spiritual dikenal dengan istilah ‘Growth‘. Yang berarti tumbuh. Jika kita amati pohon yang tumbuh atau ‘growth’, ia akan senantiasa mencari jalan agar bertumuhkembang. Si pohon akan sell mencari jalan atau cara untuk tumbuh. Seorang yang susses seperti Thomas Alfa Edison mengalami kesuksesan menemukan bohlam setelah gagal selama sekian ratus kali.
Seorang Jesus menjadi nabi setelah mengalami jatuh bangun. Growth berarti tidak kenal kata menyerah. Keberhasilan seseorang untuk bangkit dari kegagalan itu menjadi ciri seorang kesatria. Sampurnanya manusia adalah ketika ia memiliki jiwa atau semangat kesatria. Tidak kenal kata menyerah melambangkan semangat seorang kesatria. Itulah karakter sejati insan sempurna.
Tentang growth mindset. Mind bisa saja growth, tetapi pada umumnya ada set atau batasan yang diinginkan. Di set atau dibatasi pada suatu ketentuan sebagaimana diinginkan. Namun growth dalam spiritualitas tidak ada batasnya. Berkembang dan terus berkembang tanpa akhir. Mungkin ada yang berkata, ‘apa benar tidak ada batasnya?’. Batasnya adalah ketiadaan itu. Tiada — Ada — Tiada.
Kesiapan menghadapi tantangan itulah sesungguhnya sejati manusia yang ber-spiritkan kesatria. Dan itulah jati diri sejati……..