Rasa malu membuat seseorang sadar akan kelemahan dirinya. Hal ini menjadikan seseorang memiliki sifat lembut. Lembut bukan berarti takut, tetapi justru sebaliknya membuat seseorang memiliki keberanian. Bukan keberanian yang nekat atau ngawur, tetapi keberanian dengan landasan rasa kesadaran bahwa perbuatannya bisa menyakiti orang lain.
Keberanian dengan kesadaran bahwa ia melakukan sesuatu dengan keinginan untuk kebaikan sesama. Keberanian yang bertanggung jawab. Banyak orang yang berteriak dengan lantang tetapi sesungguhnya dibalik teriakannya ada rasa takut. Tanpa disadar sesungguhnya mereka yang berteriak membela sesuatu yang menurutnya benar sedang ditean oleh rasa takut.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dengan kata lain, rasa takut menjadikan seseorang memiliki sifat keras. rasa takut disebut sebagai pria tidak jantan di ranjang bisa mendorong seseorang menjadi liar saat berhubungan dengan sosok wanita. Ia ingin menunjukkan kejantannya dengan cara menyakiti lawan jenisnya.
rasa takut akan hukuman menjadikan seseorang munafik. Untuk itu, banyak orang berteriak dengan lantang sambil membawa pentungan untuk mengancam orang lain. Ini yang terjadi di sekitar kita. Mereka yang takut dianggap miskin bisa melakukan tindak korupsi yang pada akhirnya merugikan orang lain. Tindakan korupsi dianggapnya sebagai bukti keberhasilanya mengumpulkan kekayaan untk ipamerkan pada orang lain dengan berbagai kemewahan duniawi.
Mereka yang memiliki rasa malu tentu enggan menlaukan tindak korupsi. Karena mereka malu terhadap perbuatan yang menurut pandangannya bisa merugikan orang lain. Rasa malu menjadikan seseorang lembut. Dan kelembutan adalah sifat Ilahi. Inilah feminisme. Sifat alam adalah femimin atau lembut. Angin bersifat lembut. Tumbuhan bersifat lembut. Tuhan adalah Cinta. Dan cinta penuh dengan kelembutan.
Pada dasarnya manusia memiliki sifat kelembutan. Karena dalam dirinya memiliki bawaan keilahian. Namun karena dorongan rasa takut karena hukuman telah menjadikannya keras. Teriakan dan ancaman akan sesuatu mendorong lahirnya manusia yang tidak sadar. Mereka terpaksa meakukan sesuatu aturan karena takut dihukum. Pada akhirnya, terbentuklah masyarakat yang materialistik dan alot serta keras.
Unjuk rasa tampaknya merupakan unjuk ketakutan diri. Untuk itu, sekelompok orang mengerahkan gerombolannya untuk melakukan tekanan agar keinginannya dipenuhi. Inilah bentuk masyarakat yang terwujud akibat sebaran rasa takut yang di-injeksikan sejak lama serta terus menerus. masyarakat seperti ini bukan masyarakat yang berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.