Selagi berjalan, berdiri; dalam keadaan jaga maupun tidur – jika perbuatan serta pikiran seseorang tidak berguna, tidak bermanfaat bagi sesama makhluk hidup – maka, sesungguhnya hidup seperti itu tidaklah lebih baik dari kehidupan seekor binatang. ( Ayat 145 dari Sara Samuccaya, Dharma Sastra by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com)
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Pikiran ini berguna serta bermanfaat untuk menyampaikan sesuatu yang luhur bagi manusia. Luhur berarti mulia. Dan berguna/bermanfaat bagi evolusi kesadaran. Tujuan yang mulia serta tertinggi bahkan utama serta satu-satunya dari kelahiran manusia adalah penyatuan dengan keilahian atau Yang Maha Jiwa Agung. Oleh karenanya, ayat ini juga sangat terkait erat dengan:
Kelahiran sebagai manusia, wahai Baginda, adalah berkah utama! Dengan meraihnya, seseorang dapat menyelamatkan diri, membebaskan dirinya (dari samsara atau kelahiran dan kematian berulang-ulang) dengan berbuat baik. (Ayat 10 dari buku yang sama)
Setelah meraih kelahiran sebagai manusia, yang sesungguhnya AMAT SULIT, dan merupakan anak tangga untuk mencapai kesadaran tinggi surgawi, hendaknya seseorang selalu waspada, supaya kesadarannya tidak jatuh lagi. (Ayat 12 dari buku yang sama)
Kita seringkali tidak memanfaatkan berkah yang amat sangat mulia dalam kelahiran sebagai manusia. Banyak roh yang menunggu kelahiran sebagai manusia. Karena hanya saat menjadi manusia, kita bisa meraih kesadaran tinggi surgawi. Kita banyak membuat kesalahan dengan mengabaikan kemuliaan diri sebagai manusia.
Untuk selalu memberikan manfaat bagi sesama, kita berbagi sesuatu yang bermanfaat bukan saja untuk kenyamanan tubuh atau berbagi sesuatu yang hanya berkaitan dengan tubuh, tetapi yang utama berbagi sesuatu yang bermanfat untuk menunjang evolusi jiwa.
Karena jika yang kita bagikan semata hanya berkaitan dengan kebutuhan tubuh, kita belum membagikan sesuatu yang bermanfaat bagu penunjang tujuan utama kelahiran manusia. Kita masih stagnant pada kesadaran fisik. Namun demikian, tidak salah juga jika masih bisa berbagi sesuatu pada tahap ini. Seseorang hanya bisa berbagi sesuatu yang sudah dimilikinya. Tidak perlu memaksakan diri jika belum memiliki sesuatu yang bisa dibagikan.
Oleh karenanya, adalah kewajiban seseorang saat dalam kehidupan ini untuk meraih pengetahuan SEJATI. Pengetahuan tentang tujuan utama kelahiran di bumi. Para leluhur Nusantara sebagai pewaris peradaban Sindhu, Hindu sebagai suatu peradaban, bukan sebagai sebutan bagi suatu keyakinan tertentu. Wilayah tempat kita berada saat ini adalah satu kesatuan daratan pada 14.000 tahunan yang lalu dengan benua yang disebut India saat ini. Banyak orang sudah menyadari akan hal ini ketika melihat peta 14.000 tahunan yang lalu.
Dalam otak manusia dan hewan ada otak lama manusia yang sama; Limbik… Inilah batang otak yang hanya mengurusi instng berkaitan dengan tiga hal; Makan/minum, tidur atau kenyamanan tubuh serta seks. Adanya bagian otak baru yang disebut sebagai Neo-Cortex memberikan manusia berpindah bukan hanya memikirkan yang tiga hal tersebut. Neo-Cortex adalah berkah manusia dalam kehidupan ini.
Jika dalam kehidupan ini tidak bisa berbagi yang bermanfaat terhadap sesama manusia yang bermanfat bagi evolusi kesadaran tertinggi, kesadaran surgawi, betapa meruginya manusia lahir setelah mengalami perjalanan menjadi manusia yang sesungguhnya amat sulit. Konon katanya, untuk memperebutkan menjadi manusia harus bersaing amat ketat. Dalam suatu buku Soul Awareness yang dituliskan oleh Svami Anand Krishna disebutkan bahwa sekitar kita ada 3 kali jumlah manusia yang ada para roh menunggu kelahiran sebagai manusia. So, betapa berharganya kelahiran kita saat ini…