Jalan raya adalah jalan menuju Dia. Jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan apapun. Itulah jalan sufi. Jalan Kasih. Banyak jalan kecil yang disediakan oleh Tuhan bagi berbagai sifat dan karekter manusia. Saat menapaki jalan-jalan kecil, tiada yang mutlak. Jalan kecil tersebut disesuaikan oleh kondisi dan budaya setempat. Lain tempat lain kebiasaan. Kebiasaan atau budaya tercipta karena kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan ini yang mempengaruhi sifat dan watak manusia. Selama ini kita sudah dikondisikan atau dibentuk oleh lingkungan. Kita bukan yang sesungguhnya diri kita. Diri yang palsu. Diri bentukan lingkungan/

Belajar dari keadaan ini, sesungguhnya bisa menimbulkan suatu kesadaran dari dalam diri bahwa tiada budaya yang sama di muka bumi ini. Karena kondisi lingkungan juga berbeda. Dan agama terbentuk oleh budaya. Budaya atau kebiasaan yang baik dikemas dijadikan petunjuk untuk dilakoni. Tanpa adanya unsur melakoni, maka tiada artinya budaya atau agama.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Yang menjadi permasalahan adalah apabila ada kelompok atau golongan mencoba memaksakan diri agar budaya yang dianggapnya baik diimplementasikan. Kelompok ini tidak menyadari bahwa budaya itu sesungguhnya tidak tepat di derah tersebut. Budaya leluhur sudah melekat atau tertanam erat dalam DNA orang yang bermukim tempat asal budaya tersebut. Sehingga budaya yang bukan berasal dari daerah tersebut tidak bakalan match dengan DNAnya.

Ada sebagian orang yang memiliki keyakinan bahwa pemahaman yang dianutnya baik. Kemudian ia ingin untuk sharing dengan maksud agar apa yang dirasakan juga dialami orang lain. Jika yang melakukan sharing adalah orang yang berpendidikan tinggi atau yang sudah memahami dengan dalam pengetahuan yang dimilikinya, tidak bakalan ada permasalahan. Sayangnya mereka yang berbagi adalah yang belum melakoni. Hal ini tidak terjadi pada orang sudah melakoni keyakinan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari maksud berbagi sesuatu yang indah malahan timbul konflik. Hal ini terjadi karena mereka yang belum faham dengan baik keyakinannya sudah berbagi. Inilah penyebab timbul konflik antar agama atau kepercayaan. Tiada rasa untuk mengapresiasi antara satu dengan lainnya. Untuk mengapresiasi, tidak perlu pindah agama. Belajar keyakinan orang lain tidak berarti mengikuti atau masuk dalam kelompok tersebut.