Manusia dikaruniai bagian otak baru yang disebut neocortex. Bagian ini memiliki kemampuan luar biasa. Ia bisa digunakan untuk mengakses mind, gumpalan pikiran dan perasaan di alam semesta. Perlu diketahui bahwa sesungguhnya mind manusia tidak bisa punah. Ia materi juga. Mungkin ini yang disebut para saintis sebagai dark matter. Sebagaimana diketahui bahwa manusia terdiri dari tubuh, otak adalah satu bagian dari tubuh. Tanpa adanya brain atau otak sebagai perangkat keras, kita tidak bisa menggunakan mind atau software.
Kita mengenal bagian otak yang berkaitan dengan reptilia. Warisan otak hewaniah yang hanya mengurusi kebendaan. Bagian ini selalu memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan tiga hal: makan/minum; seks; kenyamanan tubuh. Bila manusia hanya memkirkan ke tiga hal ini terus menerus sepanjang hidup, berarti ia belum beranjak dari hal yang dilakukan oleh hewan. Itulah sebabnya manusia diberikan neocortex. Bagian otak yang memikirkan selain makan/minum, seks, dan kenyamanan tubuh/indra badaniah.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Ketika manusia mati, tubuh mengalami proses penguraian di dalam tanah. Yang meninggalkan tubuh adalah badan halus atau disebut sebagai astral. Bagian halus ini merupakan mind, gumpalan pikiran serta perasaan. Secara umum kita menyebutkan sebagai roh. Inilah sebabnya tanpa kita sadari menyebut sebagai roh gentayangan. Roh gentayangan terjadi bila belum ada kesadaran bahwa sesungguhnya manusia bukan hanya mengurusi segala sesuatu dengan tubuh kasar. Apa yang terpikirkan terakhir oleh mind ini mendorong kelahiran kembali ke bumi. Seakan ada sesuatu yang belum dituntaskan atau diselesaikan di bumi. Ada tarikan untuk memenui hasrat terhutang.
Ini yang memebdakan kita dengan para suci, avatar atau utusan Tuhan. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa neocortex memiliki kemampuan untuk mengakses alam raya. Mengakses mind para suci yang tubuh kasarnya tiada. Pertanyaan yang timbul: ‘Untuk apa mengakses mind para suci yang sudah meninggal?’
Sesungguhnya di atas bumi ini tiada pengetahuan yang baru. Bukankah kata kesohor yang diucapkan oleh nabi Sulaiman sebagai berikut: ‘Nothing is new under the sun‘ Tiada sesuatu yang baru di muka bumi. Semuanya hanya pengulangan. Dalam setiap zaman selalu saja hadir para Buddha, orang yang tercerahkan. Orang tercerahkan berarti memahami tujuan sejati kehadirannya di muka bumi. Menebar pengetahuan SEJATI.
Dengan menggunakan neocortex, para suici aau avatar mengakses pengetahuan yang ditinggalkan oleh pendahulunya. Pengetahuan ini kemudian disebarluaskan lagi. Menariknya bahwa hanya manusia yang hidup bisa mengakses mind para Buddha yang sudah meninggalkan tubuh kasarnya.
Saya hanya melakukan perenungan lebih dalam. Bila bagian otak reptilia yang hanya digunakan untuk memikirkan hal yang berkaitan dengan tubuh kasar, berarti bagian neocortex lah yang berfungsi untuk menuju kesadaran Ilahi atau intelejensia. Besar kemungkinan bagian neocortex lah yang bisa digunakan untuk menembus alam pikiran para suci yang meninggal. Jelasnya sebagai berikut:
Misalkan ada seseorang yang ingin menjelaskan pemikiran resi A yang telah meninggal dunia. Maka yang dilakukan oleh mereka yang sudah mengalami kesadaran jiwa adalah menyelaraskan dengan getaran atau frekuensi dengan resi A yang telah tiada tubuh kasarnya. Dengan cara ini, para avatar yang masih hidup mengakses pengetahuan yang ada pada mind resi A terdahulu. Misalkan resi A meninggalkan buku tentang yoga. Dalam buku yang ditinggalkan hanya ringkasan yang sulit dipapahami. Mungkin kata kunci yang ditinggalkan.
Para suci yang masih bertubuh harus ‘bertanya’ pada resi A. Untuk itu seorang avatar yang hidup menyeleraskan getaran atau frekuensi pikirannya sehingga bisa berhubungan dengan resi A. Inilah kemudian yang kita kenal dengan cara ‘decoding‘. Uraian ini kemudian dijelaskan dalam tulisan oleh para avatar dan diwariskan dalam bentuk buku yang bisa kita baca.
Dilanjut dengan perenungan: ‘Bagaimana agar brain kita lentur sehingga bisa mengakses alam semesta?’