Meditasi vs Mind (Pengertian Meditasi)

Banyak orang masih belum memahami bahwa meditasi harus melampaui mind; Meditasi vs Mind. Selama ini, kebanyakan orang belum memahami secara tepat tentang pengertian meditasi. Bila membahas meditasi masih banyak dikaitkan dengan mind. Mind masih berbicara tentang dualitas. Punyaku lebih baik daripada punyamu. Ini punyaku, itu punyamu. Aku lebih unggul dari dirimu. Aku lebih pandai atau pintar darimu. Ini semua yang dibahas dengan menggunakan gugusan pikiran dan perasaan atau mind. Pada dasarnya mind masih membahas pada wilayah intelektual. Pengetahuan dari buku; dari teman; dari orang pintar, dan lain sebagainya. Meditasi yang tepat harus melampaui mind.

Pelampauan mind menjadikan kita berada di wilayah intelejensia atau buddhi. Bila kita masih berada pada wilayah intelektual, kita tidak bisa menyatu dengan kecerdasan alam semesta. Intelejensia atau kecerdasan alam semesta senantiasa mengutamakan kepentingan umum. Kepentingan masyarakat yang lebih banyak, bukan golongan, kelompok tertentu yang sesuai dengan diri kita. Intelejensia berkaitan dengan buddhi. Kata buddhi berkaitan erat dengan kata buddha yang berarti kesadaran. tentu kesadaran akan hubungan diri dengan lingkungan serta sekitar kita.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Meditasi melampaui Mind

Kesadaran bahwa kita tidak hidup sendiri. Kita tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi kita adalah bagian dari lingkungan. Segala hal yang terjadi dengan lingkungan kita akan memberikan dampak pada diri kita. Termasuk doa. Inilah doa yang tepat. Seseorang yang memiliki buddhi adalah mereka yang hidupnya untuk sesama atau segala sesuatu perbuatannya dikaitkan dengan kepentingan umum atau sesama makhluk hidup.

Meditasi harus melampaui mind atau pikiran tentang kepentingan golongan serta kelompok sendiri. Bahkan para buddha atau mereka yang tercerahkan senantiasa mengingatkan bahwa ketika bertemu dengan dengan seseorang mengaku buddha, maka harus dibunuh. Pengakuan seseorang sebagai buddha dalam meditasi berasal dari halusinasi pikiran kita sendiri.

Bila seseorang mengaku bisa berkomunikasi dengan Jesus, Budha atau para suci lain yang sudah meninggal, itu hanya halusinasi pikirannya sendiri. Janganlah percaya kata-kata mereka. Pencerahan bukanlah hasil komunikasi seseorang degan para suci di masa lampau. Kesadaran terjadi secara instant. Bukan diperoleh atau didapatkan dari hasil pertemuan dengan para suci, kemudian cerah.

Mari kita simak dan renungkan video di bawah ini: