Begitu lahir langsung menangis, itulah keadaan bayi pada umumnya. Walaupun ada juga bayi yang langsung tersenyum ketika lahir. Bayi istimewa ini biasanya saat besar ia akan segera mencari jati dirinya. Ia sadar sejak bayi bahwa berkah baginya lahir ke duna ini. Ia sadar bahwa saat di bumi inilah ia bisa bertemu Tuhan. Ia juga sadar bahwa kelahiran adalah berkah baginya sehingga ia bisa menyelesaikan hutang piutang yang terlanjur ia bawa saat akhir kehidupan terdahulu.

Sebaliknya bayi umumnya menangis saat ia lahir. Bayi yang demikian belum sadar bahwa kelahirannya adalah berkah untuk menyelesaikan hutang piutang masa lalu. Tiada sesuatupun yang mengalami titik henti. Berhenti berarti kematian. Berhenti berarti sudah melampaui Tuhan. Mengapa?

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Tuhan sendiri berkembang. Perhatikan saja planet atau pun galaksi yang senantiasa ditemukan yang baru. Semesta ini di dalam Tuhan. Jika luasnya alam semesta pun terus berkembang, tidaklah mungkin manusia berhenti setelah kematian. Bayi yang setelah lahir menangis karena menyesal lahir di bumi. Ia pikir nyaman tinggal di tempat penantian. Ia lupa bahwa hutang piutang sebagai akibat hukum sebab akibat terus membebaninya.

Apakah kita akan terus menangis? Lahir saja sudah menangis, mengapa pula membebani kehidupan dengan tangisan. Mari kita ikuti mereka yang sadar bahwa hidup mesti ditertawakan. Saat kita mampu atau bisa tertawakan kehidupan, saat itu sesungguhnya kita menjadi saksi atau keanehan diri kita. Bukankah hidup ini sesuatu yang bersifat ilusi? Tidak langgeng alias selalu mengalami perubahan.

Tiada sesuatupun yang stagnant di bumi ini. Semua mengalami progres dan dinamis. Ilusi berarti tidak pasti. Tuhan adalah kekinian. Saat kita bisa hidup dalam kekinian, saat itu kita bertuhan. Seringkali kita tidak sadar bahwa kita sedang hidup di masa lalu. Betul badan hidup di masa kini. Tetapi apakah benar pikiran kita bersama badan saat ini? Mungkin anda akan membantah saya. Bagaimana si hento ini, jelas lah pikiranku ada di saat ini.

Jika benar pikiran anda di saat ini, dapat dipastikan anda bisa tertawa. tetapi realitanya? Saat anda merasa kecewa atau marah, terbukti anda hidup di masa lalu. Kekecewaan terjadi karena sesuatu yang tidak terpenuhi. dan keinginan itu adalah sesuatu yang sudah lewat. Berarti pikiran kita hidup di masa lalu. Rasa cemas terjadi ketika kita berpikir, esok bagaimana? Berarti pikiran kita hidup di masa akan datang.

Hidup di saat ini, dapat dipastikan anda hidup penuh tawa dan ceria. Karena jika kita bisa mensyukuri saat ini, anda akan tersenyum. Bisa saja anda saat membaca artikel ini sedang minum teh dan dalam keadaan sehat. Betapa bahagianya.

Isilah hidup dengan keceriaan yang bahagia dan membahagiakan orang lain serta lingkungan….