Munafik

Pemahaman munafik berarti pengingkaran terhadap nurani atau kebaikan yang muncul dari realita. Ada distorsi dari cara berpikir orang seperti ini. Boleh dikatakan orang seperti ini sedang mengalami sakit. Singkat kata, kita yang berada dalam keadaan ini sesungguhnya sedang dalam keadaan sakit. Sakit mental tentunya. Hal ini disebabkan karena belum adanya keberanian untuk ekspresikan diri.

Ketakutan terhadap sesuatu yang tidak nyata atau belum tentu kebenarannya adalah penyebab utamanya. Misalnya, kita melihat sesuatu perbuatan yang jika ditanyakan oleh orang pada kita,  kita katakan baik. Tetapi ketika kita diminta untuk memihak atau memilih orang tersebut, kita tidak berani menyatakan diri. Berbagai alasan disampaikan demi menyanggah kebenaran nurani. Sebenarnya alasan utama adalah ketakutan yang sesungguhnya juga tidak nyata.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Sebagai contoh nyata. Dalam suatu daerah yang dipimpin oleh orang yang tidak memiliki keyakinan atau kepercayaan yang sama dengan kita. Dalam segala perbuatannya, orang tersebut mengungkapkan pengabdian pada kepentingan umum. Ini sifat yang djuga imiliki oleh alam. Keberpihakan yang bukan pada kepentingan diri atau golongan yang sama. Ia bagaikan cahaya matahari atau bulan yang memberikan sinar tanpa melihat keyakinan atau kepercayaan.

Rasa Takut

Ada golongan atau pihak yang tidak setuju dengan si pimpinan tersebut karena kepentingan golongan atau kelompoknya terganggu. Sudah dapat dipastikan bila golongan atau kelompok seperti ini sangat egoistik. Karena masih melihat perbedaan yang berada di luar. Dengan kata lain, golongan ini masih berada pada tingkat atau level tataran fisik, yang dapat dilihat. Bila dikorelasikan dengan sekolah, kira-kira tataran sekolah dasar. Tahu sedikit tetapi merasa tahu banyak.

Kelompok atau golongan yang masih berada pada pemahaman perbedaan di luar amat sangat mudah dipengaruhi dengan rasa takut. Takut terhadap sesuatu yang dianggapnya ada, pada hal sesungguhnya tidak ada. Berita baiknya, banyak dari kita yang berada pada tataran atau lapisan ini.

Yang perlu diketahui adalah bahwa golongan ini sangat memuja kekuasaan. Pemuja materi atau tubuh. Pemuja kenyamanan indrawi. Dan karena memang masih pada lapisan luar, pada umumnya sangat keras sifatnya. Pokoknya, mereka selalu anggap dirinya paling benar. Mereka termasuk golongan yang menutup diri terhadap pengetahuan lainnya selain miliknya sendiri.

Keinginan untuk menguasai orang banyak demi kekuasaan dunia merupakan tujuan utama. Namun bila dikatakan demikian, mereka tidak mau. Wujud pengingkaran terhadap nurani kebenaran. Inilah sifat munafik. Biasanya ketertutupan atau khufur terhadap kebenaran berpasangan dengan kemunafikan. Bagaikan dua sisi permukaan pada koin mata uang.

Dalam kehidupan kita di bumi ini, kita terus menerus berperang untuk mengalahkan munafik dan khufur atau ketertutupan diri terhadap kebenaran yang lebih tinggi. Pencapaian untuk mengalahkan ke dua sifat ini membuka jalan untuk menuju kebenaran sejati.

Ke dua pintu tersebut merupakan hijab yang harus dilampaui. Selama kita tidak mampu mengalahkannya, kita akan terus menjadi budak indra atau budak kekuasaan.

Sayangnya pola pikir seperti di atas hanya bisa dilampaui oleh mereka yang sadar akan sejati dirinya….