Pohon Keramat

Dahulu sampai sekarang banyak orang menganggap suatu pohon yang berusia lama sebagai pohon keramat. Konon katanya banyak roh yang singgah. Tetapi, tahukah alasan yang sebenarnya? Dari suatu buku yang dituliskan oleh Svami Anand Krishna dengan judul Bhaja Govindam, www.booksindonesia.com, disebutkan bahwa setiap pohon atau bahkan tumbuhan mengeluarkan lagu pujian.

Jika kita semua meyakini bahwa Tuhan encipta semua makhluk di bumi, kita juga yakin dan percaya bahwa setiap ciptaan Nya menyanyikan lagu pujian. Kita semua bersyukur karena diciptakan di atas bumi. Burung berkicau juga melantunkan lagu pujian kepada Dia yang Maha Pencipta. Demikian pula pohon menyanyikan suara pujian terhadap ke agungan Nya.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Yang dianggap sebagai pohon keramat dapat dipastikan sudah berusia lanjut. Pohon yang tua dianggap keramat. Dan sesuai hasil penelitian, pohon-pohon yang berusia lanjut memiliki kepekaan lebih tinggi daripada yang berumur muda. Ibaratnya sama seperti manusia. Semakin berumur semakin banyak pengalaman dan semakin bijak.

Pujian

Ya, tumbuh-tumbuhan menyanyikan pujian kepada Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur. Kicau burung merdu karena merupakan pujian kepada Tuhan. Jika kita lepaskan persepsi suka atau tidak suka, sesungguhnya semua suara kicauan burung sangatlah indah. Karena persepsi indra manusia, maka kadang kita suara burung yang satu tetapi tidak suka suara burung lainnya. Ingatan saya sekilas sharingnya saat berlatih meditasi.

Suatu pagi yang indah, ia bermeditasi. Saat itu tanpa sengaja ia mendengar suar burung yang sangat merdu bagi telingnya. Tanpa disadari, ia bersiul menirukan suara burung tersebut. Setelah selesai meditasi, ia baru sadar bahwa ia merasakan kebahagiaan saat menirukan suara burung tersebut. Itu yang mungkin diterjemahkan bahwa kicauan suara burung sebagai ungkapan rasa bahagia. Kicauan burung sebagai lagu pujian kepada Sang Maha Pencipta.

Demikian pula dengan pohon. Bukankah pohon juga makhluk hidup. Bila kita mau mengakui, semua makhluk di bumi sesungguhnya hidup. Hanya ada yang bisa bergerak dan tidak bisa bergerak. Bukankah semua makhluk juga perwujudan dari energi?

Batu dan tanah serta kayu pun merupakan perwujudan energi yang memadat. Bila kita belah semuanya, baik tumbuhan, hewan, manusia serta batuan menjadi partikel sngat kecil, katakan menjadi bentuk atom. Bentuk atom pun sampai sekarang belum bisa dilihat, hanya sebatas asumsi.

Menurut para saintis, atom terdiri dari tiga bagian, proto, neutron, dan electron. Semuanya bergerak. So, semuanya terjadi pergerakan dalam semua ciptaan Nya.

Pohon yang tua tentu semakin merdu dan indah nyanyian pujian. Semakin lama semakin merdu. Getaran suara nyanyian oujian kepada Dia Yang Maha Indah mengundang kehadiran roh. Mengapa?

Karena roh yang ketika masih hidup dalam tubuh kasar belum sadar, mereka sangat rindu terhadap getaran sejenis. Dan ketika pohon tua memperdengarkan getaran suara pujian yang indah, maka roh-roh yang butuh kesejukan akan datang bergabung. Ini sebabnya pohon tua tersebut disebut sebagai pohon keramat. Karena para roh menganggap sebagai rumah, mereka terganggu bila ada manusia yang mengusik ketenangan.

Dan istimewanya, pohon-pohon tua memiliki air berkelimpahan di sekitarnya. Mereka memiliki daya hidup bagi makhluk lain juga.