Masuk Surga

Ya, semua masuk surga. Tidak ada pengecualian. Inilah berita baik bagi semua pemain sandiwara di bumi. Jadi jika mau korupsi, maling, main perempuan sesukanya, atau berjudi dan minuman keras sampai mabok tidak ada hukuman di alam sana. Semua dijamin masuk surga.

Itulah yang terjadi pada kaum Kaurawa dan Pandawa setelah permainan sandiwara di dunia atau alam benda selesai. Pertanyaan berikutnya adalah ‘Bagaimana dengan hukum karma? Bukankah setiap orang menanggung akibat perbuatannya?’

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Tepat sekali. Setiap orang harus atau mesti menanggung akibat perbuatannya. Bukankah dalam salah satu kitab yang ditinggalkan oleh utusan yang sudah berkesadaran juga dikatakan bahwa setiap anggota tu buh harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

 

Setiap anggota tubuh bertanggung jawab

Ya tepat sekali. Yang bertanggung jawab adalah setiap bagian tubuh yang berbuat. Bila bagian tangan anda mencuri, bagian tangan tersebut yang mesti menanggung akibatnya. So, dengan kata lain yang bertanggung jawab menerima pembalasan adalah tubuh kasar. Karena hanya indra kenyamanan yang merasakan perbuatannya.

Ini berarti bahwa setiap orang yang mati tubuh kasarnya, mau tidak mau suka tidak suka harus lahir kembali untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Tubuh halus, roh yang terdiri dari gugusan pikiran dan perasaan harus mencari tubuh baru untuk lahir dan bertanggung jawab atas perbuatannya. Mengapa harus kembali? Bukankah ia tidak menanggung akibat perbuatannya?

Inilah hukum alam. Walaupun tubuh halus atau roh tidak bisa dihukum, ia merasakan kegelisahan yang luar biasa. ia sangat menderita karena alam sana tidak bisa sinkron dengan lekatan noda atau bercak yang secara otomatis tertanda pada si tubuh halus. Keresahan ini membuatnya tidak nyaman untuk tetap tinggal di alam sana. ia sadar bahwa ia masih harus menyelesaikan hutang yang dilakukannya.

Penolakan terjadi secara alami atas kesalahan yang dibuat oleh pikirannya. Bisa juga dikatakan bahwa pikirannya masih belum murni karena terisi kemelekatannya terhadap keduniawian. Bagaikan seorang bintang sinetron yang masih membawa peran di panggung sinetron ke rumah. Karakter yang dibawakan begitu lekat di luar panggung sehingga ia menjadi tidak nyaman. Ini yang mendorong dirinya agar kembali ke panggung untuk menetralisir sehingga bersih. Ia harus melampiaskan kembali di dunia permainan.

Tubuh kasar yang berbuat, maka tubuh kasar pula yang mesti bertanggung jawab. Inilah sebabnya banyak orang lahir dengan membawa cacat fisik atau penyakit bawaan. Si tubuh halus atau roh menciptakan tubuh cacat atau sakit sebagai upaya penebusan kesalahannya. Hukum alam yang menciptakan tubuh cacat atau sakit agar dikenakan oleh si roh.

Roh mencari baju baru

Si roh dengan membawa baju, yaitu tubuh yang sakit atau cacat kembali ke arena permainan untuk merasakan sakit secara fisik di dunia. Karena yang menikmati perasaan sakit adalah tubuh fisik. Tubuh halus tidak bisa merasakan sakit.

Bila di dunia saat ini kita mendapatkan peluang untuk hidup nyaman, karena dahulu kita telah melakukan kebaikan. Dan bila kita menginginkan hidup nyaman, mari kita berbuat baik saat hidup ini.

Bersyukurlah kita yang bisa hidup dengan nyaman. banyak orang sekitar kita tidak sebagaimana kita rasakan. Rasa syukur ini harus diungkapkan dengan berbuat kebajikan terhadap sesama. Berpikir, berucap, serta berbuat baik. Cara ini yang akan menjadi sebab untuk akibat hidup nyaman di alam sana. Untung bila kita tidak lagi diberikan peran untuk bermain di panggung dunia di masa kehidupan akan datang. Tiada seorangpun tahu….

Setiap pemain sandiwara masuk surga setelah kematian…..