Pembersihan Roh
Pembersihan Roh hanya bisa dilakukan saat kita hidup saat ini. Segala kotoran yang terkandung atau melekat pada roh hanya bisa dilakukan saat berbadan. Tanpa kehadiran tubuh, debu keterikatan terhadap dunia yang melekat pada roh tidak bisa dibersihkan.
Roh dalam pemahaman saya terdiri dari gugusan pikiran serta perasaan. Jadi, jangan berasumsi atau berpikir membersihkan roh lainnya. Untuk apa membersihkan roh lainnya? Yang sangat amat perlu dibersihkan adalah roh kita sendiri. Inilah penyakit kita, ketidaksadaran bahwa kita lahir di dunia karena sakit atau jelek. Bila kita sudah bebas dari kemelekatan benda dunia, kita tidak lahir ke alam benda ini.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Dalam buku Bhagavad Gita Bagi Orang Modern by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com dituliskan sebagai berikut:
‘Para yogi, pelaku yoga yang berkarya tanpa parmrih dan keterikatan, menggunakan badan; gugusan pikiran serta perasaan atau mind; intelegensia; dan indra mereka untuk segala kegiatan yang menjurus pada pembersihan, pemurnian diri.’
Hanya saat bertubuh
Gugusan pikiran serta perasaan dikotori oleh keterikatan atau kemelekatan benda dunia. Dan perla dimengerti bahwa saat tubuh mati, kesadaran tubuh terlampaui secara alami. Kesadaran tubuh merupakan kesadaran lapisan paling luar dari 5 kesadaran yang ada pada manusia. Silakan baca ini untuk lebih memahaminya.
Menurut pemahaman saya, saat tubuh meninggal atau mati secara alami kesadaran tubuh yang berkaitan dengan kenyamanan indra terhilangkan. Yang ada tanya 4 lapis kesadaran lainnya; kesadaran prana, kesadaran mind atau manamayakosha, kesadaran intelegensia serta kesadaran Jiwa.
Dalam keadaan demikian, segala kotoran yang melekat pada gugusan pikiran serta perasaan atau Roh melekat permanen. Ibaratnya kertas putih yang telah digunakan. Banyak coretan. Ini menjadi beban sehingga sang jiwa merasa terbebani tidak bisa kembali ke alam kemurnian. Karena yang mengalami kenikmatan dunia adalah tubuh/indra, maka anggota/indra juga yang harus membayar akibat perbuatannya. Saya ingat pesan yang terdapat dalam satu kitab warisan seorang suci: “Setiap anggota tubuhmu bertanggung jawab atas perbuatannya” Ini pesan yang sangat inspiratif. Dengan kata lain, jika tubuh yang merasakan nikmatnya, maka tubuh juga harus membayar untuk merasakan akibat perbuatannya….
Ini juga yang membuat saya semakin percaya bahwa tanpa kehadiran tubuh, maka hutang perbuatan tidak bisa diselesaikan. Jalan paling tepat adalah yang berhutang harus membuat tubuh baru untuk menanggung akibat perbuatannya.
Dosa karena salah fungsi indra
Dari buku Bhagavad Gita bagi Orang Modern by Svami Anand Krishna, saya kutipkan:
‘Demikian pula, setiap Yogi, atau pelaku Yoga selalu mengingat maksud dan tujuan ia berbadan (kelahiran), berpikiran, dan berperasaan, yaitu untuyk memurnikan “kembali” Jiwa, dalam pengertian membuatnya sadar “kembali” akan kemurniannya, “Kau tidak tercemar. Kau tidak dilahirkan dalam dosa. Segala dosa kekhilafan terjadi karena salah fungsi indra, karena salah persepsi, karena salah identifikasi diri. Bebaskan dirimu dari kekhilafan-kekhilafan tersebut, dan temukan diririmu yang sejati.”
Pembersihan roh berarti melepaskan kemelekatan dunia sehingga sang Jiwa terbebaskan agar bisa kembali manunggal ke Kesejatiannya.