Peradaban Sindhu

Peradaban Sindhu atau Hindu, Shintu, Indus, Indo, Hindia adalah Budaya Warga Bumi. Inilah budaya paling mulia di muka bumi. Suatu yang mulia tentu dikaitkan dengan hal yang baik bagi semua mahkluk, baik hidup atau yang menurut pemehaman umum dikatakan ‘mati’. Alam sekitar kita dianggap benda mati. Tetapi benarkah demikian? Silakan baca ini

Saya juga baru mengetahui dari Master saya bahwa yang dikenal sebagai agama Shinto di Jepang adalah distorsi kata Shintu. Suatu keyakinan atau kepercayaan yang dilandasi bahwa manusia harus hidup selaras dengan alam. Keyakinan akan kemuliaan budaya warga bumi. Bukan warga bagian daerah atau wilayah tertentu. Dalam tradisi Shinto juga mempercayai bahwa alam adaah manifestasi Gusti yang agung. Keberadaan alam untuk manusia hidup dengan nyaman.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

  Nilai Luhur Warga Bumi

Tradisi mulia masyarakat Sindhi memperkenalkan nilai-nilai luhur sejak kecil. Mari kita simak lagu yang indah berikut ini. Lagu yang sejak sekolah dasar, kelas 1 s/d 6 diperdengarkan serta dicapkan terus menerus di sekolah sebelum pelajaran sekolah dimulai:

Vaha shakti hame do Dyaanidhe (Berilah kami kekuatan O Maha Kasih),

Kartvya Marga par dataa jaaye Supaya kami data menunaikan kewajiban kami dengan lebih baik);

Para-sevaa para-upkaraa me ham (Dengan melayani sesama, dan melakukan apa yang baik bagi semua),

Nja jeevan saphal banas jaaye (Semoga kami dapat memberi makna pada hidup ini…)

(Dikutip dari artikel Upaya Memanusiakan Manusia Sejak Dini by Svami Anand Krishna, Media Hindu Edisi 165, November 2017)

Doa yang sangat indah dan menyejukkan untuk diucapkan oleh manusia warga bumi yang sadar bahwa kita semua saling membutuhkan dan mengasihi. Tahu membahu untuk menjaga kehidupan nan damai dan indah di muka bumi. Tidak merasa satu lebih unggul atau lebih baik dari lainnya.

Yang perlu kita fahami adalah bahwa Hindu bukan sebagai suatu keyakinan/kepercayaan tertentu, tetapi suatu peradaban yang mewariskan budaya mulia untuk memanusiakan manusia. Sayang sekali jika pikiran kita terjebak karena melihat bahasa saja. Begitu kita melihat/membaca bahasa India di atas, kondisioning kita langsung bereaksi; ‘Wah ini impor dari India’ Dan langsung menolak. Kondisioning pikiran kita sebagai akibat penanaman lingkungan sejak kecil membuat kita buta terhadap budaya mulia.

Doa adalah Permintaan

Yang diajarkan oleh warisan budaya peradaban Sindhu atau Hindu adalah permintaan agar menjadi manusia yang bermakna atau berguna. Tentu berguna serta memberikan makna bagi Warga Bumi bukan bagi golongan atau kelompok tertentu. ‘Melayani sesama, dan melakukan apa yang baik bagi semua.’ adalah mantra atau permintaan yang mulia’. Dan bila serai kecil diucapkan dengan penuh pemahaman, dalam mindset kita terpogram tanpa disadari agar membentuk karakter yang mulia.

Permintaan ajaran mulia dari warga bumi sama sekali tidak dikaitkan dengan cita-cita seorang anak yang diperkenalkan oleh masyarakat kita sekarang. Coba tanyakan pada serrana anak SD; ‘Kalau besar mau jadi apa?’

Jawaban klasik: ‘Mau jadi pilot, Presiden, dokter, insinyur, dan sebagainya. Semuanya diasosiasikan dengan keberhasilan materi. Tanpa kita sadar bahwa cara itu membuat anak semakin menjauh dari nilai kemanusiaan. Tanpa sadar kita menciptakan monster atau robot yang rakus untuk menjadi perusak kehidupan. Menanamkan nilai kemanusian sejak dini adalah upaya membuat dunia semakin Indah dan Damai. Inilah kontribusi Peradaban Sindhu bagi warga bumi dunia.

Pelajaran yang menanamkan perbedaan kepercayaan/keyaminan sejak kecil membentuk anak menjadi keras dan alot. Menganggap keyakinannya adalah ‘Terbaik’, tersempurna, dan lainnya akan menanamkan aiwa arogan. Jiwa persaingan saling mengungguli. Jelas ini akan menciptaka atmosphere yang baik bagi kita semua.

Inilah gambar kota yang diwariskan oleh peradaban mulia:

Potongan lagu di atas menggambarkan buday yang membuat manusia hidup berguna dan penuh makna. Bukan budaya impor, tetapi asli budaya nusantara yang masih dilestarikan di tempat pengungsian warga Sunda….

Lengkapnya, silakan baca ini