Tubuh Ilahi
Tubuh Ilahi berarti Kesadaran Ilahi. Pemahaman ini bukan impor dari India, asli Nusantara. Jangan lupa sejarah bahwa sesungguhnya antara India dan nusantara yang kita kenal saat ini adalah satu peradaban. Peradaban Sindhu, Shintu, Hindus, Indus, Hindia, dan Indo adalah budaya warga bumi. Budaya mulia yang ada di muka bumi…
Dalam buku Dvipantara Jnana Sastra by Svami Anand Krishna, www.booksindonesia.com; Karya aslinya dituliskan oleh asli putra Nusantara, dituliskan:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Setelah memperoleh Deva Sarira atau Tubuh Ilahi… berarti Kesadaran Ilahi selagi masih berbadan… adalah mudah sekali untuk memperoleh keduanya, Sukha atau Kebahagiaan dan Nirvana atau Keadaan Kekosongan Sampurna – Kebebasan.
“Sesungguhnya, inilah rahasia kehidupan, dari kelahiran – awal, tengah , dan akhir dari segala pengetahuan”
Tidak ada gunanya mendapatkan kebahagiaan pada kondisi tanpa tubuh. Tidak ada gunanya mendapatkan kebebasan setelah tiadanya tubuh. Rasa bahagia ini mesti disebarluaskan di alam benda, saat kita berbadan. Rasa bahagia sejati ini disebarluaskan di muka bumi agar kita bersama bisa hidup di alam surgawi. Alam kedamaian serta kebahagiaan.Kita merasakan kebahagiaan bukan hanya untyk sendiri, tetapi bagi terwujudnya kerajaan surga.
Kesadaran Ilahi merupakan kesadaran yang berlandaskan pada kebijaksanaan yang memuliakan. Hidup dengan me-implementasikan kebijaksanaan yang menghidupkan jiwa kemuliaan sesamanya. Tanpa menjadi Tubuh Ilahi, maka kehidupan akan kacau. Dan setiap insan bisa menggapai Deva Sarira ini. Caranya bagaimana?
Cara menyadari
Kenali dan ketahuilah sumber dari segala kebijaksanaan tersebut. Tidak lain tidak bukan adalah Dia Yang Mahabijaksana. Dia tidak berada di luar diri yang sejauh apapun. Dia lebih dekat dari urat lehermu. Untuk mengakses kebijaksanaan Nya tidak perlu biaya dan waktu. Karena semakin mencari ke luar semakin menjauhi Nya. Tidak perlu bergantung pada pengetahuan orang lain. Jangan tertipu oleh manisnya kata bahwa Dia akan bisa ditemui setelah tidak berbadan. Semua yang digambarkan orang tentang surgi adalah hanya kenikmatan indrawi. Rasa kebahagiann dari Kebijaksanaan ini melampaui kenikmatan indrawi.
Caranya dengan membangkitkan rasa Bhakti, cinta Ilahi. Ingatan akan kemuliaan Tuhan. Ingatan bahwa jati diri sesungguhnya adalah Jiwa yang mulia. Setiap perbuatan, setiap pikiran, dan setiap ucapan yang selalu dilandasi dengan kebijaksanaan yang memuliakan, yang menghidupkan kemuliaan dalam diri setiap orang.
Untuk lengkapnya, Mariah kita simak pesan yang Siberian di awal tahun 2018. Inilah bekal kita melakoni kehidupan di tahun yang semakin bisa memisahkan kita dari kemuliaan Nya: