Jadi Raksasa atau Malaikat

Jadi Raksasa atau Malaikat bukanlah kehendak Tuhan. Tetapi takdir. Mengenai pengertian takdir, silakan baca ini. Adalah manusia sendiri yang menciptakan diri sendiri. Manusia lahir di bumi juga atas kehendak sendiri, alam hanyalah mendukung keinginan anda. Baik atau buruk akan selalu dikabulkan, namun jika ada masala atau penderitaan atas terpenuhinya keinginan kita, janganlah kemudian mencari kambing hitam; ‘Ini cobaan Tuhan.’

Mari kita perhatikan penyebab bencana alam di sekitar kita. Apakah terjadinya banjir bukan karena ulan manusia? Siapa yang melakukan penebangan pohon sehingga mengakibatkan air tidak dapat tersimpan dalam tanah? Siapa yang membuang sampah tanpa dikelola terlebih dahulu sehingga mengakibatkan saluran tersumbat? Longsor terjadi karena tiadanya akar yang menahan tanah, bukankah ini juga perbuatan kita dalam rangka memenuhi keserakahan? Mau mengkambinghitamkan Tuhan?

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Takdir

Kita juga yang menjadikan diri sebagai raksasa yang selalu menuntut untuk memenuhi nafsu indrawi. Lihat saja sekeliling kita. Banyak orang mencari popularitas dengan selalu mencari kesalahan orang lain. Padahal tampaknya kesalahan pada orang lain juga sebagai cerminan dari dalam diri. Kembali saya ingat pada Rabiah atau Jesus. Keduanya tidak bisa membalas keburukan dengan keburukan karena dalam diri mereka yang ada hanyalah kasih dan kasih. Oleh karenanya, yang bisa dibalaskan juge rasa kasih.

Ujaran kebencian dan berita bohong (Hoax) yang disebarkan di media pastilah karena ada permintaan. Permintaan karena keserkahan agar bisa berkuasa. Maka ada yang menanggapi, yang juga tent orang yang serakah dan tidak ada rasa kasih dalam diri. Demi sang, maka permintaan untuk menyebarkan sesuatu yang buruk juga dilakukan. Yang aneh adalah karena golongan ini dari kepercayaan atau keyakinan tertentu yang berani atau bersedia melakukan penganiayaan terhadap hewan demi memnuhi ritual kepercayaannya. Jadi memang ada interkoneksia antara tidak terputuskan. Hukum tarik-menarik.

Ada juga seorang anggota Dewan terhormat selalu melemparkan hal-hal buruk demi mengabdikan diri pada nafsu keserkahan sendiri. Apa yang dilontarkan adalah cerminan dalam dirinya. Bukankah ini pilihan untuk tetap menjadi Rahwana atau raksasa. Inilah takdir kita sendiri.

Sifat Ilahi

Dalam setiap insan ada sifat malaikat dan raksasa. Kata manusia terdiri dari dua kata: ‘Manas‘ dan ‘Isya‘. Manas berarti pikiran atau intelektual yang kebanyakan mesti berkaitan dengan untung atau rugi. Kenyamanan indrawi. Selengkapnya, silakan baca ini. Inilah sifat Rahwana:

Isya adalah sifat Ketuhanan atau keilahian dalam diri. Inilah sifat malaikat. Adanya sifat ini menjadi alat kendali dalam rangka membentuk diri sendiri. Banyak buku atau penjelasan tentang tujuan manusia lahir di bumi. Orang bisa membaca dan merenungkan, tetapi ketika hatinya tetap tidak mau tahu dan tidak mau mengubah diri, apakah kehendak Tuhan?

So, bukakah semua kehendak diri sendiri: mau jadi raksasa atau malaikat. Bukan kehendak alam….