Arti hidup

Banyak dari kita belum bisa memaknai arti hidup. Hidup tidak akan memberikan arti atau makna bila tidak bisa membaerikan manfaat bagi sesama. Hidup yang hanya untuk mencari kenikmatan diri pribadi sama saja dengan perbuatan seorang pencuri. Seorang pencuri mengambil sesuatu dari orang lain demi kenyamanan dirinya sendiri. Ia tidak peduli orang lain kehilangan yang mungkin sangat berarti bagi orang tersebut. Dengan kata lain, penuchi memlakukan hal yang merugikan bagi sesamanya.

Budaya Hindu, warga bumi tidaklah demikian. Bagi warga bumi, arti hidup bukan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bisa memberikan kehidupan bagi orang lain. Inilah beda manusia yang memiliki budaya dan tidak. Bandingkan dengan latar belakang atau sejarah kehidupan masa lalu. Ada bangsa yang hidup dari menjarah, hal ini tidak dimiliki oleh bangsa nusantara. Sayangnya, banyak orang yang begitu kagum terhadap kebiasaan yang tidak sesuai dengan warisan luhur, termasuk kepercayaannya. Tidak mengherankan hal ini membuat kita semakin terpuruk.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Hidup sebagai persembahan

Dalam Samskriti Hindu dikenalkan bahwa hidup sebagai persembahan.

Dalam budaya luhur warga nusantara sebagai bagian dari budaya luhur Shindu, ada lima hal yang harus dilakukan:

  1. Deva Yajna. Suatu bent kesadaran bahwa kemuliaan Nya di semua tempat atau dimana-mana. Persembahkan diri pada hal yang memuliakan atau mensucikan jiwa; Saat kita bisa memuliakan Nya di setiap tempat, maka Dia juga yang melakukan kemuliaan tersebut. Karena hanyalah sifat kemuliaan yang bisa memuliakan. Tidak ada sifat buruk yang bisa memuliakan kehidupan kecuali Yang Maha Mulia itu sendiri. Apa yang dilakukan sebagai cerminan dari dalam diri sendiri. Fokuskan perhatian kita pada hal-hal yang mulia.
  2. Matru Pitru Devo Bhava, anggaplah orangtua kita sebagai Tuhan. Karena melalui orangtua kitalah kita bisa bertemu dengan Guru Sejati. Mungkin banyak orang akan membantah, bagaimana bila orangtua kita tidak kenal kualitas guru yang sejati. Ingatlah bahwa kita lahir melalui mereka. So, walaupun orangtua kita tidak kenal, tetapi melalui mereka kita berada di bumi. Yakinlah bahwa alam sangat cerdas dan bijak sehingga bisa memilihkan bagi kita wadah tempat kita lahir.
  3. Acharya Devo Bhava, Seorang guru yang mengajarkan pengetahuan sejati atau Brahma Vidya. Bukan sembarang guru, tetapi guru yang bijak menuntun sesuai tujuan kelahiran.
  4. Manusya Yajna, menghargai sesama manusia. Bantulah sesama manusia yang kurang beruntung. Berbagi yang kita miliki sehingga mereka bisa merasakan kebahagiaan. Bukan hanya harta benda, tetapi juga sesuatu yang memberdayakan diri mereka.
  5. Butha Yajna; Memberikan kehidupan bagi makhluk yang lebih rendah. Hewan, tumbuhan serta yang lainnya. Roh yang masih gentayangan juga pantas dibantu. Sering berhubungan dengan roh yang gentayangan tidak membuat mereka terbantu. Sebaliknya memperbesar keterikatan mereka terhadap dunia.

Lengkapnya, silakan simak video di bawah ini: