Roh Manusia

Roh manusia terdiri dari pikiran dan perasaan/emosi. Jadi saat hidup pun sesungguhnya roh bisa di segala tempat.  Roh bukanlah jiwa. Roh bisa terikat di alam dunia selama ia tidak bisa menyadari jati dirinya. Tanpa roh tubuh tidak hidup atau bergerak. Ketika seseorang meninggal, roh yang disebut sebagai tubuh halus lepas dari tubuh kasar secara permanen. Lantas, dimanakah keberadaan roh?

Mengacu pada pengertian roh, gugusan pikiran dan perasaan, maka roh tidak memiliki keterbatasan. Dalam tubuh dan di luar tubuh. Dengan pemahaman ini, maka roh bisa berada di sembarang tempat. Pada umumnya, ketika seseorang memberikan identitas pada pikiran dan perasaan dengan nama badan, maka tubuh halus bisa dilihat seseorang dengan nama tersebut

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Dengan kata lain, si roh yang masih terikat pada tubuh kasar beraap materi yang bisa dideteksi oleh manusia hidup. Hal ini dikarenakan si roh masih terikat dengan identitas diri kasarnya selama hidup di bumi. Bagaimana si roh bisa mengembara secara bebas?

Pengembaraan Roh

Banyak orang ingin bisa melakukan perjalanan astral. Bukan tidak mungkin hal ini bisa dilakukan. Namun kita harus sadar bahwa perjalanan astral yang hanya kemudian membuat ego kita semakin besar, maka perjalanan astral semacam ini tidak akan membantu meningkatkan kualitas kesadaran. Kualitas kesadaran yang dikaitkan dengan ego. Kualitas kesadaran dikatakan meningkat bila semakin tipis atau melemah keterikatan roh dengan badan kasar. Dengan kata lain, ego semakin terkikis. Bagaimana deteksinya?

Sangat mudah. Bila dalam kehidupan sehari-hari keterikatan kia terhadap alam benda semakin menipis, maka ini sebagai bukta bahwa kualitas sang jiwa semakin okay. Dan pengembaraan si roh pun bisa dilakukan dengan bebas. Ya, keterikatan ini terjadi ketika saat kita duduk diam dengan mata terpejam, pikiran kita penuh dengan urusan duniawi. Hal ini memberatkan si roh untuk melakukan pengembaraan. Semakin mudah kita arahkan pikiran ke hal yang indah, semakin mudah melakukan pengembaraan.

Tujuan Pengembaraan

Tujuan daripada pengembaraan juga untuk berlatih agar kita tidak terikat pada benda atau kehidupan duniawi. Bingung?

Sebelumnya diulas bahwa si roh bisa mengembara bila pikirannya tidak lagi dipenuhi dengan urusan duniawi, tetapi sekarang pengembaraan bertujuan untuk meningkatkan kualitas jiwa. Keadaan kita memang demikian, tidak berbeda meditasi.

Kita tidak bisa duduk diam dengan mata tertutup bila tubuh kurang sehat. Namun, bila kita melakukan meditasi, pikiran tenang, maka tubuh pun menjadi sehat. Saat gelombang atau frekuensi pikiran tenang, jantung dan seluruh organ dalam tubuh bekerja dengan normal. Bila pikiran kacha alias stres, maka memengaruhi kinerja seluruh organ tubuh; Dan pada akhirnya jatuh sakit.

So, sehat dulu baru meditasi atau meditasi untuk sehat? Oleh karena itu, lakukan meditasi ketika tubuh masih penuh tenaga dan sehat. Maka kita bisa memelihar pikiran dan tubuh jadi waras.

Pengembaraan

Arahkan pikiran ke alam semesta. Kita memiliki rekaman tentang semesta, jadi dengan mudah kita bisa memenuhi seluruh rasa dan pikiran tentang alam semesta. Saat itu bisa dilakukan, maka berkurang pula keterikatan terhadap dunia. Dengan sendirinya, maka kontraksi pada suaram otak sebagai akibat keterikatan terhadap kebendaan pun terurai.

Semoga saya tidak salah. Bila hal ini terjadi, maka frekuensi atau gelombang pikiran pun secara perlahan selaras dengan semesta. Hasil akhirnya adalah bangkitnya Kemanusiaan. Inilah yang menjadi tujuan utama kelahiran manusia.

Mohon maaf, bila ada yang tidak berkenan, silakan gunakan teori yang anda percaya kebenarannya.