Kearifan Lokal
Memahami dan melatonin Kearifan Lokal akan membawa kemuliaan diri, termasuk bangsa secara menyeluruh. Dunia internasional sedang begitu fokus untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran, peninggalan leluhur nusantara telah melakoni sejak lama. Bahkan telah menjadi bagian dari pola hidupnya. Animisme dan dinamisme dianggap ajaran sesat oleh pendatang.
Seseorang menganggap sesuatu sebagai kesesatan karena dianggap berbeda. Celakanya, ajaran pendatang ini baru memiliki record atau catatan mengenal budaya atau beradab belum lama. Sebelumnya mereka adalah suku bangsa yang hidup menjarah dan merampok demi keberlangsungan hidup mereka. Tidak mengherankan, karena memang lingkungan alamnya menuntut kekerasan.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Tuhan Tunggal
Suku ini menganggap dirinya sebagai penyembah Tuhan Tunggal. Anggapan bahwa satu-satunya bangsa di bumi ini sebagai penyembah Tuhan Tunggal, yang lainnya bertuhan banyak. Arogansi seperti ini membuat dirinya paling berbudaya dan suci. Anggapan seperti ini semakin membuktikan ketidaktahuannya. Karena jika Tuhan Tunggal berarti tidak ada lainnya yang eksis di luar Tuhan.
Saya merenungkan, bila Tuhan ada di alam semesta ini berarti Dia lebih kecil dari alam. Pasti tidak benar. Misalnya, diri kita. Bila kita bisa duduk di kursi berarti kita lebih kecil dari kursi. Bila Tuhan bisa kita sembah secara fisik berarti Tuhan dan kita berbeda atau dua invidu yang terpisah. Ini semakin tidak masuk akal. Karena tidak ada kehidupan atau keberadaan di luar Dia.
So, sesungguhnya Tuhan tidak bisa disembah atau dipuja, hanya bisa dirasakan kehadirannya. Dia berada di dalam dan di luar kita manusia. Bagaimana mungkin menganggap Tuhan di atas atau di bawah? Kegagapan atau ketidaktahuan tentang Tuhan seharusnya membuat kita sadar akan kebodohan kita sehingga tidak menghakimi kepercayaan lainnya buruk atau jelek. Dan pemahaman ini yang dibawa masuk ke wilayah luhur nusantara.
Warisan luhur
Leluhur nusantara meninggalkan warisan berupa kearifan lokal. Dan dengan melakoni dalam kehidupan sehari-hari bisa menciptakan kedamaian dan ketentraman di bumi ini. Di Bali dikenal kearifan Tri Hita Karana; Parahyangan, Pawongan, dan Palemahan.
Parahyangan bermakna Hubungan manusia dengan Tuhan atau Ilahi
Pawongan bermakna Hubungan manusia dengan sesama manusia
Palemahan bermakna Hubungan manusia dengan lingkungan.
Dengan melakoni hubungan dengan ke tiganya, maka menjadikan diri mulia. Menyadari bahwa manusia bisa tetap hidup atau eksis bila melakoni kehidupan berlandaskan kepentingan bersama dengan sesama manusia dan lingkungan. Menyadari bahwa kita tidak bisa hidup tanpa ke duanya membuat kita bahagia.
Lebih jelasnya tentang asal usul keluhuran nusantara kita membuat kita bisa sadar bahwa kita adalah pewarih luhur. Namun bukan berarti kita tidakmemberikan apresiasi pada kepercayaan atau keyakinan lainnya. Kesadaran diri akan kemuliaan Nya membuat kita bisa apresiasi ajaran dari keyakinan atau kepercayaan lainnya. Tentu yang selaras dengan alam. Bukan untuk merendahkan atau mengatakan bahwa keyakinan kita paling sempurna.
Mari kita simak presentasi dari Anand Krishna berikut ini: