Memaafkan
Memaafkan bukan berarti tidak melakukan tindakan. Karena hanya dengan memberikan maaf, kita bisa bebas dari permainan dunia. Tujuan daripada memberikan maaf adalah untuk memutuskan rantai hukum karma. Selain itu, memberikan maaf juga tidak perlu dengan show up, cukup dalam hati. Karena bila dilakukan dengan cara ini, yang terjadi adalah arogansi. Niat untuk memberikan maaf pun akan menjadi ajang pameran sang ego.
Bila seseorang melakukan sesuatu terhadap kita, dan kemudian kita membalasnya, pada ujungnya tidak membuat kita ke luar dari permainan dunia. Kita masih dalam permainan hukum alam. Hukum sebab akibat. Dunia ini bisa eksis karena ada bahan bakar; Emosi manusia yang selalu ingin membalas. Ya, balas membalas membuat roda dunia berputar terus.
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Hukum Karma
Hukum Karma adalah hukum alam yang membuat dunia tetap eksis. Bila kita ingin ke luar dari permainan alam dunia, akhirilah saling membalas. Dalam suatu pesan yang disampaikan melalui salah satu kitab disebutkan: ‘Setiap anggota tubuhmu bertanggung jawab atas perbuatannya.‘ Artinya bahwa tidak satupun yang bisa bebas berbuat tanpa balasan.
Sayangnya pesan ini tidak digaungkan sehingga orang lupa bahwa ia harus bertanggung jawab atas perbuatanya sendiri. Bila setiap orang sadar bahwa setiap pikiran, ucapan, dan perbuatannya memiliki akibat bagi dirinya, maka dunia berkembang dengan damai. Hal yang terjadi saat ini, sebaliknya. Banyak orang ingin menciptakan perdamaian, tetapi lupa untuk mendamaikan diri sendiri.
Membersihkan meja kotor tidak bisa dengan air kotor. Air memaafkanlah yang akan membuat dunia damai. Dan harus dimulai dari diri sendiri.
Melawan
Bila diperlakukan dengan tidak adil, solusinya: ‘Pertama adalah memaafkan, langkah berikutnya berikan perlawanan tanpa ada dasar keinginan untuk membalas. Inilah sifat mulia.
Perlawanan tanpa rasa denim akan membebaskan diri dari hukum sebab-akibat. Hukum yang membuat manusia sulit naik menjadi makhluk lebih mulia. Perlawanan diberikan atas dasar agar orang yang melakukan kejahatan tidak melakukan perbuatan sama pada pihak lain. Ini cara untuk menyadarkan orang tersebut bahwa perbuatannya merugikan orang banyak.
Tampaknya perlawanan merupakan perbuatan kekerasan, namun berakibat bagi kebaikan banyak orang.
Dalam buku Bhagavat Gita by Anand Krishna, www.booksindinesia.com:
‘Krishna berkata bahwa bila Arjuna tidak berperang untuk menegakkan dharma, membunuh para Kurawa, maka akan ada orang lain yang akan melakukan.’
Untuk lengkapnya mari kita simak video di bawah ini: