Keinginan
Keinginan berasal dari pikiran intelektual. Ketika kita merasa tidak memiliki, kemudian kita berharap memiliki. Harapan atau ingin ini kemudian menciptakan ilusi. Rasa ingin disebabkan dari nafsu; dari ketidakpuasan. Akibat rasa ingin yang besar berakibat pada kekacauan dunia. Keresahan juga berawal dari ketidakpuasan.
Sudah banyak penderitaan yang dialami ooeh manusia karena besarnya keserakahan. Masih ingat pepatah bijak Mahatma Gandhi? ‘Dunia ini bisa memenuhi kebutuhan semua manusia, tetapi tidak bisa memenuhi keserakahan seorang manusia.’
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Terciptanya Setan
Dari mana setan berasal? Setan berasal dari api. Api keserakahan manusia. Setan bisa terwujud karena adanya keserakahan dari dalam diri manusia. Setan ini tercipta karena nafsu manusia itu sendiri. Tidak ada setan di luar, yang ada setan dari pikiran manusia. Kita begitu mudah ditipu dengan mempercayai setan sebagai penggoda. Benarkah demikian?
Bila manusia menyadari bahwa hanya dalam diri manusia lah Tuhan bertahta, ia tidak lagi berharap bertemu dengan Tuhan. Kita peergi jauch ke tempat suci, namun lupa berkunjung ke dalam diri untuk menemui Nya. Kita lupa bahwa hanya di tempat tidak terbataslah Tuhan bisa bersinggasana. Dan hanya luasnya hati yang data menampung kehadiran Nya.
Keinginan timbul dari ketidaktahuan atau ketidaksadaran. Tidak sadar atau tidak tahu bahwa Dia ada dalam diri. So, semakin besar keinginan tidak membuat manusia semakin tahu, sebaliknya membuat kita semakin menjauh dari Nya. Hanya dengan menyadari kehadiran Nya lah kita merasakan kepuasan bathin. Kita mengalami rasa bahagia dental menyadari kehadiran Nya di dalam dan di luar diri.
Tuhan tidak hilang
Dia tidak pernah hilang bukan? Lantas mengapa perlu mencarinya? Sudah banyak pesan dari para suci bahwa Tuhan berada lebih dekat dari urat leher. Tidak ada keterpisahan dari Tuhan. Kita tidak bisa eksis tanpa keberadaan Nya. Semakin besar rasa ingin bertemu Tuhan semakin kita menjauhi Nya. Silakan baca ini sebagai penjelasannya.
Selama ini kita dininabobokan oleh ajaran dari mereka yang belum memahami tujuan utama manusia. Karena banyak anggapan bahwa mencari harta benda yang banyak bisa membahagiakan manusia. Kita lupa bahwa walaupun harta banyak, tetapi tetap saja banyak orang menderita karena tumpukan hartanya. Namun juga banyak orang menderita karena tidak punya uang. Menyadari keinginan adalah setan ciptaan kita sendiri, maka kita bahagia: