Kebahagiaan

Kebahagiaan bukanlah ketika bila keinginan terpenuhi. Ketika harapan tau keinginan terpenuhi, maka yang diperoleh hanyalah kelegaan. Dan sifatnya sementara. Oleh karenanya bila keinginan tidak terpenuhi, orang tersebut mengalami kekecewaaan atau kemarahan. Ini ciri kelegaan atau kepuasan.

Rasa bahagia bisa terjadi kapan saja. Kadang tanpa disadari, bahkan oleh yang bersangkutan sendiri. Karena si bahagia ini merupakan sesuatu yang sudah ada dalam diri setiap manusia. Dan anehnya, ia muncul atau nongol dengan sendirinya. Senyum-senyum sendiri. Tidak heran bila dianggap tidak waras oleh orang banyak. Rasa bahagia berawal dari kesadaran. Sadar berarti tidak lagi mencari ke luar. Kencaharian ke luar semakin menjauhkan rasa bahagia. Keinginan untuk mendapatkan rasa bahagia menjadi hijab atau penghalang.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Evolusi Kesadaran

Kesadaran bisa diproleh tanpa harus pergi jauh ke tempat suci atau pergi menyepi ke gunung atau hutan. Kesadaran bisa ‘diperoleh’ melalui pengetahuan. Kata ‘diperoleh’ terpaksa diberikan tanda petik. Karena sesungguhnya kesadaran dirasakan oleh insan melalui evolusi mind dan perasaan atau roh. Segala sesuatu di alam ini berwujud melalui suatu evolusi panjang. Bahkan bentuk atau wujud manusia sebagaimana kita lihat saat bercermin pun melalui suatu evolusi. Jutaan tahun; atau mungkin milyar tahun.

Evolusi bentuk kijang Inova tau sekarang Sudan gnat nama lain lagi juga tidak berbeda. Masih ingat awal mobil kijang yang berbentuk kotak di tabun 1970 an? Sangat jauh berbeda dengan bentuk kijang Inova sekarang. Bukankah bentuk kita manusia juga seperti bentuk evolusi mobil kijang juga?

Bentuk tubuh kita ratusan tahun yang lalu juga jauh beda dengan sekarang. Silakan lihat temuan para arkeologi.

Bentuk fisik dan teknologi

Bentuk fisik manusia sangat dipengaruhi oleh teknologi. Dahulu tubuh fisik manusia harus kuat karena alamnya keras. Harus naik kuda atau hewan lainnya. Kebutuhannya agar tubuh bisa bertahan dalam alam yang serba keras atau ganas membuat tubuh seseorang harus berotot. Tetapi ketika kendaraan yang membawa tubuh sudah nyaman dan lembut, masihkah dibutuhkan tubuh kuat?

Bila suatu ketika hanta dengan otak kita bisa memerintahkan sesuatu bergerak, maka mungkin bentuk tubuh fisik kita semakin mengecil. Zaman batu bentuk tubuh kita harus kuat berotot karena semua peralatan terbuat dari batu yang berat dan kasar. So, perkembangan fisik sering dengan perkembangan kemampuan pikiran dalam menciptakan benda yang mendukung kenyamanan indra kita.

Tubuh manusia bagaikan mobil kijang. Sang pemilik atau pencipta mencoba mobil kijang kotak tanpa AC. Ketika dirasakan kurang nyaman, maka evolusi perubahan pun terjadi secara alami. Tubuh manusia yang berotot dan bentuk wajahnya seperti monyet pun berubah secara alami. Mungkin inilah teori evolusi Darwin. Dia Sang Maha Pencipta bagaikan pencipta mobil. Selalu berubah dalam menciptakan mobil/manusia.

Kesadaran akan terjadinya evolusi membuat kita bahagia. Kesadaran inilah yang membuat manusia bahagia. Semuanya memang akan berubah atau berevolusi. Cara berpikir yang masih mengedepankan kekerasan pun suatu ketika akan mengalami evolusi. Siapa tahu bahwa orang yang berpikiran primordial juga masih memiliki pola pikir sebelumnya. Keras dan kasar. Ingin menang dan benar sendiri.