Siklus Peradaban

pola dari suta Siklus Peradaban berupa pengulangan. Bukan merupakan pola yang linier atau garis lurus. bagaikan gerakan roda pada suatu titik. Satu titik tersebut mencapai puncak, kemudian setelah roda berputar kembali, maka titik tersebut mengalami penurunan hingga titik terbawah kembali. Demikian pula pola suta peradaban.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Dahulu ketika masih belum berpakaian lengkap, kita berupaya melengkapinya, kemudian kembali terbuka. Demikian pula perjalanan siklus suatu peradaban. Dan bila ada sauté pertanyaan; “Mengapa bisa terjadi demikian?” Jawabannya sangat sederhana: “Karena kebodohan kita sendiri.”

Mari kita simak video di bawah ini:

Bentuk Kemuliaan

Bentuk kemuliaan bisa terlihat dengan jelas dari ekspresi atau ungkapan dalm keseharian. Bila yang dipikirkan, diucapkan sera dikerjakan mengandung sifat mulia, maka hal itu merupakan cerminan dari dalam dirinya. Sebaliknya, bila yang keluar dari ucapannya hanya keburukan orang lain, maka itu pula yang ada dalam dirinya.

Ibaratnya kita mengeluarkan yang kita miliki sendiri. Bila dalam kantong celana yang ada yang, maka itu yang saya keluarkan sebagai pembayaran. Bila tidak ada yang, maka saya tidak bisa mengeluarkan sesuatupun yang bernilai untuk membayar. Dengan demikian, bila kita jeli melihat hal ini, maka kita tidak mudah tertipu. Satu hal lagi yang patut diingat adalah bahwa segala sessuata yang tampaknya manis, maka belumlah tentu bagian dalam manis. Kita bisa belajar dari buah durian, bentuk kulitnya buruk, rasanya beda dental tampilan luar.

Budaya leluhur

Tradisi mempersembahkan hasil bumi merupakan ungkapan rasa syukur dari segala berkah yang dirasakan dan diterima. Suatu kebiasaan baik yang ada di bagian wilayah Peradaban Hindu adalah mempersembahkan sesuatu sebelum dikonsumsi sendiri.

Baru-baru ini kita mendengar bahwa ada sekelompok orang melarang suatu upacara. Inilah tindakan kebodohan yang membuat suatu Siklus Peradaban mengalami penurunan. Belum memahami makna dari persembahan, tetapi karena tradisi dari suatu daerah yang belum tinggi, bahkan boleh dikatakan belum memiliki peradaban, sudah dilakukan. Inilah tindakan membabibuta. Pola tindakan seperti ini sudah terjadi berulang selama puluhan tahun lalu.

Tindakan yang membuat terjadinya Siklus Peradaban mengalami pengulangan disebabkan oleh ini.