Bertepuk sebelah tangan
Pertama sekali saya mengenal istilah bertepuk sebelah tangan dari buku yang dituliskan oleh Arswendo Atmowiloto; Senopati Pamungkas. Pada saat itu, saya belum memahami tentang istilah tersebut. Namun setelah saya membaca buku Soul Awareness by Anand Krishna, miming betel sekali yang disebutkan oleh Arswendo, namun tentu dalam konteks yang jauh berbeda.
Dalam buku Soul Awareness disebutkan:
Buku Meditasi dan Yoga Terbaik
Jika kita belum bisa bertepuk sebelah tangan dalam cinta – ya, belum bisa bertepuk sebelah tangan – dalam pengertian, belum bisa mencintai tanpa mengharapkan sesuatu, belum bisa mencintai karena cinta itu sendiri, dan mengharapkan imbalan atas apa yang kita berikan, maka kita masih mengkonsumsi energi alam rendahan.
Sebaliknya, ketika seseorang bisa bertepuk sebelah tangan dalam cinta, sudah tidak membutuhkan tangan orang lain untuk mengekspresikan cinta atau kasihnya, maka ketahuilah bahwa input orang itu telah berubah. Ia telah beralih ke enrgi psikis.
Hidup secara Sadar
Hidup dalam kesadaran Jiwa berarti hidup dalam Sadar. Tidak ada kesadarana selain kesadaran Ilahi. Mereka yang sadar bahwa Diri yang sesungguhnya adalah percikan Sang Maha Jiwa, tentu semakin sadar bahwa dirinya merupakan satu kesatuan dengan alam. Dengan kata lain, bahwa manusia telah hidup sesuai dengan kodratnya; menyadari hubungan dirinya dengan alam semesta.
Ketika seseorang menyadari bahwa dirinya adalah bagi tak terpisahkan dari alam semesta, maka ia akan semakin mengasihi alam deserta semua isinya. Hal Ini bisa terjadi bila orang tersebut sering membuka diri terhadap alam. Membuka diri terhadap alam bisa dilakukan dengan sering mengamati keadaan sekitar. Apa yang ia lakukan memberikan manfaat atau merusak lingkungan.
Gelegar tepuk sebelah tangan
Mereka yang energinya kurang selalu mengharapkan balasan dalam melakukan sesuatu. Dengan kata lain sesungguhnya mereka Belum Sadar bahwa mereka memiliki sumber energi Ilahi. Mereka belum menyadari bahwa dalam diri mereka lah sumber energi tersebut berasal.
Kemampuan bertepuk sebelah tangan bisa terwujud bila seseorang Sadar bahwa di dalam dirinya bersinggasana Dia Sang Jiwa Agung. Ia bisa hidup tanpa mengharapakan balasan orang lain atau balasan tepukan tangan lain. Mereka adalan para Yogi yang bisa hidup dalam lautan cinta.
Suara para Yogi yang sadar bahwa sumber energi dalam dirinya tidak butuh balasan tepukan tangan lain begitu menggelegar di alam ini. Mereka tidak lagi mengharapkan balasan ketika berbagi kasih. Inilah sumber energi tiada batas. Tiada batas waktu. Seluruh kehidupannya untuk berbagi kasih.