Kemanusiaan

Ya, tujuan utama kelahiran adalah mengembangkan kemanusiaan. Mungkin banyak yang berpendapat bahwa bila sudah berwujud manusia, maka dengan sendirinya kemanusiaan dalam dirinya berkembang. Ironisnya tidak demikian. Kemanusiaan seseorang dibuktikan dalam perbuatan atau perilaku. Bukan dari ketaatan melakoni anjuran keyakinan tertentu.

Urusan menjalani ritual atas dasar mengikuti yang harus dijalani dalam kepercayaannya tidak bisa dijadikan tolok ukur kualitas nilai kemanusiaannya. Urusan kepercayaan adalah urusan pribadi. Sudah banyak ditunjukkan dari perbuatan orang-orang yang mangaku menganut keyakinan tertentu, namun berkebalikan dalam perbuatannya dengan anjuran dari keyakinan yang dianutnya.

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Di atas segalanya, tidak satu pun yang disampaikan oleh utusan Nya tidak selaras dengan sifat alam; berbagi kasih.

Urusan Gusti Pangeran

Dalam buku Ananda’s Neo Self Leadership by Anand Krishna disebutkan:

Tolok ukur manusia adalah kemanusiaannya yang terbukti oleh perilakunya di dunia. Apa yang terjadi setelah meninggalkan dunia ini adalah sepenuhnya urusan kita dengan Gusti Pangeran. Apa yang Ia tentukan adalah hak prerogatif-Nya, tiada seorang pun yang bisa menyatakan dirinya sebagai ahli surga dan menjadi perantara antara manusia dan Gusti Pangeran

Dari zaman dahulu sampan jaman ‘now‘ tiada beda. Ada yang mengaku Ahli kitab, ada pula yang mengaku Ahli surga. Namun ujungnya tidak beda, kekuasaan yang pada akhirnya harta. Dan celakanya bila harta sudan berkelimpahan, maka wanita merupakan sasaran akhir.

Karena kesadaran kita masih pada bentuk fisik, maka standar itu pula yang kita gunakan dalam menentukan kualitas keyakinan seorang manusia. Bukan pada kualitas kemanusiaannya. Kita belum bisa membedakan antara kemanusiaan dan manusia.

Sumber Kekacauan

Ketidakmauan mengembangkan nilai kemanusiaan dalam diri kita menyebabkan dunia tidak pernah damai. Yang Lebih ironisnya, banyak orang mengatasnamakan Hak Azasi Manusia melakukan invasi atau menjajah hak kehidupan sesamanya.

Mereka lupa bahwa kita lahir di bumi dengan tujuan utama menjadi ini. Bukan untuk berkuasa dan menguasai sesama makhluk hidup tetapi untuk melayani.

Tidak satu pun jaman bisa terwujud kedamaian bagi semua. Karena tidak satu pun pada satu era, semua manusia bisa damai dengan dirinya sendiri. So, urusan kedamaian merupakan urusan individu. Mereka yang damai menemukan kebahagiaan sejati.