Perasaan Miskin

Perasaan Miskin seperti inilah pencipta penderitaan. Adanya perasaan seperti ini membuat manusia menjadi serakah dan melupakan adanya kekayaan yang jauh lebih berharga dalam diri kita. Kekayaan jiwa mulia yang menjadi sumber kekuatan untuk mengatasi penderitaan kita.

Dalam buku A New Christ by Anand Krishna dituliskan sebagai berikut:

Buku Meditasi dan Yoga Terbaik

  • Dapatkan Buku Meditasi Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Terbaik Untuk Pemula [Beli Buku]
  • Dapatkan Buku Yoga Sutra Patanjali [Beli Buku]

Keadaan terparah adalah ketika manusia menganggap dirinya miskin karena lupa akan hubungannya dengan Roh, dengan Semesta. Anggapan ini membuat manusia lupa akan jati dirinya.

Keadaan Terparah

Mengapa disebut keadaan terparah?

Karena yang terjadi hanyalah anggapan. Banyak kejadian yang kita anggap rugi sesungguhnya tidak benar. Sebagai contoh: ‘Ketika seorang pengusaha dalam perencanaan tahunannya membuat target bahwa dalam tahun yang ditentukan akan mendapatkan keuntungan 1, 5 milyar. Ternyata pada akhir tahun ternyata tidak sesuai harapan. Katakanlah ia memperoleh 1 milyar. Dalam anggapannya, ia rugi 500 juta. Secara riil, sesungguhnya ia mendapatkan keuntungan. Ia kecewa ‘hanya’ karena perasaan tidak memenuhi target.’

Dengan perasaan ini, ia menderita. Ditambah ketika  pada rekan bisnis lain mengatakan bahwa ia mengalami kerugian. Ketika mengatakan yang negatif, rugi, secara terus menerus sesungguhnya sedan melakukan afirmasi hal yang tidak benar menjadi benar. Ini sesuai yang pernah dikatakan oleh Hitler; Suatu kebohongan yang diulang-ulang akan menjadi nyata. Kita mengalami akibat perbuatan kita.

Rasa mengalami kerugian dalam segala hal membuat kita menjadi pencipta Perasaan Miskin dalam diri kita. Perasaan ini sangat menakutkan diri kita sehingga cadano Memberikan efek terhadap kejiwaan kita.

Kejiwaan terganggu

Contoh nyata dari kejiwaan terganggu adalah mudahnya kita terpancing berita hoaks. Tanpa berpikir panjang, kita menyebarluaskan berita yang belum tentu kebenarannya. Ia tidak peduli bahwa merita yang disebarluaskan mengakibatkan keributan. Yang penting, ia merasa puas dan senang, Ia senang melihat penderitaan orang lain. Inilah yang disebut gangguan mental.

Akibat perasaan miskin lainnya adalah perbuatan-perbuatan yang tidak pada akhirnya mendorongnya semakin jauh dari tujuan utama hidupnya. Karena pada setiap pikiran, ucapan serta perbuatannya selalu hanya memikirkan untung rugi materi. Ia semakin menjauh dari upaya transformasi dari pikiran intelektual menjadi buddhi.